Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika DPS Terbukti Fiktif, Hendardji Akan Lapor Polisi

Kompas.com - 20/05/2012, 05:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karut marut Daftar Pemilih Sementara (DPS) menjadi perhatian semua calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Hendardji Soepandji, cagub dari jalur independen, mengatakan bahwa karut marut DPS sarat manipulasi yang menjurus pada kejahatan politik.

"Itu dilakukan oleh hidupnya yang berantakan, kumuh akhlaknya, miskin imannya, sehingga melakukan perbuatan yang tidak baik," tukas Hendardji, Sabtu (19/5/2012), usai dialog publik di Gereja Katedral, Jakarta Pusat.

Ia mengatakan bahwa berantakannya DPS harus segera diselidiki. Hendardji pun menegaskan bahwa dia siap untuk memidanakan kasus ini jika timnya berhasil menemukan adanya DPS fiktif.

"Saya akan mengumpulkan bukti, tim saya sudah saya suruh cari data 1,4 juta itu. Harus dipidanakan. Kalau terbukti ajukan ke polisi lalu ke pengadilan, ini kan manipulasi, kejahatan politik," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pusat Pergerakan Pemuda Indonesia (P3I) menilai ada kejanggalan dalam pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta, terutama dalam hal jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang telah ditetapkan KPU DKI Jakarta sebesar 7.044.9991 pemilih.

Jumlah DPS ini berbeda dengan data yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang dihimpun dari jumlah penduduk yang memiliki e-KTP di DKI yakni 5.644.991.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com