Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Nipah, Armada Amerika, dan Armada China

Kompas.com - 18/05/2012, 02:33 WIB

Kapal niaga raksasa hilir mudik dan lego jangkar di perairan sebelah barat Singapura di dekat Pulau Nipah, Kepulauan Riau, awal Mei. Pulau seluas 3,6 hektar itu hanya menjadi pos TNI. Antrean panjang kapal jurusan Singapura yang membutuhkan pasokan logistik tidak dilihat sebagai peluang niaga.

Hanya Pos TNI Angkatan Laut yang berdiri di sana, dijaga satu kompi (60 personel) Marinir. Berry dan Yudho adalah dua prajurit Marinir yang berjaga dengan senapan mesin berat 12,7 milimeter menghadap ke arah Singapura.

Siang hari, mereka mengaku kerap melihat pesawat Singapura terbang di dekat wilayah Indonesia. Malam hari, mereka melihat gemerlap di kawasan Singapura, penanda modernitas dan majunya pembangunan.

”Sinyal telepon seluler di sini dari Singtel. Mahal sekali. Kadang dapat sinyal dari Malaysia. Pulsa dari operator Indonesia langsung tersedot,” ujar Berry.

Sebelum diperhatikan, Pulau Nipah nyaris tenggelam. Karena nilai strategisnya sebagai salah satu pulau terluar, Pulau Nipah direklamasi. Presiden Megawati Soekarnoputri menjejakkan kaki di prasasti tahun 2004. Setelah itu, tidak lagi terdengar pengembangannya.

Padahal, kawasan di ujung selatan Selat Malaka itu merupakan salah satu jalur perdagangan dunia. Pedagang Eropa-Asia Timur dan pengiriman minyak dari Negara Teluk ke Asia Timur pasti melewati kawasan itu. Posisi Singapura sebagai pelabuhan dengan fasilitas modern dan layanan jasa terbaik menjadi daya tarik pebisnis seluruh dunia.

”Pagar kedaulatan”

Melihat kawasan di sekitarnya, terutama Singapura, pemerintah mengubah cara pikir. Dalam kunjungannya ke Pulau Nipah, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, kawasan tersebut akan dijadikan pusat logistik bagi kapal-kapal yang antre masuk Singapura.

”Pertumbuhan ekonomi dimanfaatkan untuk menjaga pulau-pulau terluar. Disediakan fasilitas pengisian bahan bakar 5 juta liter per bulan di Pulau Nipah yang akan direklamasi hingga 40 hektar. Fasilitas pendukung lain akan disiapkan. Kapal yang mengisi logistik akan merasa aman karena ada prajurit TNI AL dan TNI AD yang menjaga keamanan. Kita sedang menunggu izin Kementerian Keuangan untuk mewujudkan rencana tersebut,” ujar Purnomo.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo menambahkan, selain fasilitas logistik, Pulau Nipah juga akan menjadi etalase perikanan Indonesia. Pengusaha Singapura bisa membeli beragam jenis ikan di Pulau Nipah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com