Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Bergeming

Kompas.com - 16/05/2012, 02:52 WIB

Jakarta, Kompas - Polda Metro Jaya tegas tidak memberikan rekomendasi untuk konser Lady Gaga di Jakarta. Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa PT Prima Java Kreasi (Big Daddy Entertainment), panitia penyelenggara konser, dapat memahami keputusan Polda tersebut.

”Untuk konser Lady Gaga, kami tegaskan kembali, Polda Metro Jaya tidak akan memberi rekomendasi,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa (15/5) siang. Ia didampingi Komisaris Sodiran, Kepala Seksi Pelayanan Administrasi Direktorat Intelijen Keamanan Polda Metro Jaya.

Secara terpisah, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Saud Usman Nasution mengatakan, Mabes Polri tidak mengizinkan konser Lady Gaga digelar di Jakarta. Alasannya, Polda Metro Jaya selaku penanggung jawab wilayah tidak merekomendasikan konser itu.

Menurut Saud, pertimbangan Polda Metro Jaya tidak memberikan rekomendasi berawal dari adanya surat dari ormas-ormas Islam kepada Presiden agar konser Lady Gaga dibatalkan karena bisa merusak umat.

Surat itu kemudian diteruskan Sekretariat Negara kepada Polda Metro Jaya. Setneg meminta Polda Metro Jaya mempertimbangkan kebijakan agar suasana Ibu Kota Jakarta tetap kondusif.

Karena alasan keamanan tersebut, Polda Metro Jaya tidak memberikan rekomendasi sehingga Mabes Polri pun turut tidak mengizinkan konser itu.

Sodiran mengaku, sudah memanggil panitia penyelenggara pada 25 Maret.

”Kami memanggil mereka setelah ada pemberitaan tentang rencana konser tersebut dan pro-kontra atas rencana konser itu,” kata Sodiran yang tidak memastikan kapan PT Prima Java Kreasi (PJK) mengajukan surat permohonan izin keramaian terkait konser Lady Gaga.

Ia menambahkan, pihak penyelenggara juga sudah memahami alasan Polda Metro tidak memberi rekomendasi konser Lady Gaga. Kalau PJK tetap menjual karcis konser walaupun belum mengantongi izin pertunjukan, menurut Rikwanto, perusahaan atau panitia penyelenggara pertunjukan memang kadang melakukan hal itu.

”Mereka gambling, test case pasar sambil mengurus perizinan, dengan harapan kalau karcis laku perizinan didapat. Dalam pembicaraan dengan pihak penyelenggara, selain memahami alasan kami, mereka juga memastikan akan mengembalikan uang penjualan tiket kepada para pembeli. Kami berharap 100 persen uang dikembalikan,” katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com