Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GPS dan ELT Pesawat Ditemukan

Kompas.com - 15/05/2012, 03:24 WIB

Bogor, Kompas - Tim SAR gabungan menemukan perangkat global positioning system (GPS), emergency locator transmitters (ELT), dan perangkat pendukung komunikasi di sekitar ekor pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sepanjang Senin, tim terus berusaha menemukan kotak hitam pesawat yang keberadaannya belum diketahui.

”Hasil kerja dari kemarin sore sampai sekarang menemukan barang-barang seperti ini. Masih ada barang-barang di sana yang belum kami temukan,” kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Daryatmo, di Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/5) siang.

Daryatmo mengatakan, kondisi ekor pesawat Sukhoi Superjet 100 tidak lagi utuh sehingga tim memerlukan waktu dan ketelitian untuk melanjutkan pencarian. ”Kami bekerja sama dengan pihak Rusia melaksanakan evakuasi, terutama yang menyangkut keberadaan alat-alat. Sekali lagi, tim kami masih bekerja di sana untuk melanjutkan pencarian black box,” katanya.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Tatang Kurniadi mengatakan, peranti yang ditemukan tim SAR tersebut adalah alat komunikasi, bukan kotak hitam. ”ELT ini bisa tidak bunyi kalau rusak atau kalau terhalang bukit. Itu dua kemungkinan kenapa alat ini tidak bunyi,” kata Tatang.

Hingga pukul 19.00, Komandan Korem 061/Suryakancana Kolonel (Inf) AM Putranto menyatakan sudah 26 kantong jenazah yang dievakuasi dari lokasi kecelakaan dan dibawa ke Rumah Sakit Polri. Di lokasi kecelakaan telah disiapkan 100 kantong jenazah. ”Ada beberapa kantong jenazah yang sudah ditaruh di helipad untuk dievakuasi Selasa pagi,” katanya, Senin malam.

22 sidik jari

Sementara itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) bersama Inafis Polri mengidentifikasi 22 sidik jari korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100. Sidik jari ini dipakai sebagai data pendukung proses identifikasi berikutnya. Sidik jari itu berasal dari 18 kantong jenazah di Rumah Sakit Polri RS Sukanto Jakarta.

Sampai Senin pukul 19.00 sudah ada 25 kantong jenazah, empat kantong di antaranya berisi properti korban kecelakaan. Dari semua kantong jenazah ini, tim DVI menerima ratusan potongan tubuh manusia yang harus dites DNA satu per satu.

”Korban yang ada di sini luka akibat benturan keras sehingga tubuh korban terpisah menjadi banyak bagian,” kata Direktur Rumah Sakit Polri Sukanto Brigjen (Pol) Agus Prayitno, Senin.

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar, mulai Senin tim Bareskrim Polri bergabung membantu proses penguraian properti korban. Belum ada kepastian kapan properti milik korban ini diserahkan, bersamaan atau mendahului proses identifikasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com