Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Provinsi Diprioritaskan

Kompas.com - 12/05/2012, 02:43 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah memprioritaskan 20 provinsi dengan 150 kabupaten dalam mengatasi masalah kematian ibu dan anak. Tanpa upaya lebih, dikhawatirkan target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) 2015 tidak tercapai.

Hal itu mengemuka dalam jumpa pers di Kementerian Kesehatan, Jumat (11/5). Provinsi yang dimaksud adalah Sumatera Utara, Lampung, Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Target ke-5 MDGs, angka kematian ibu (AKI) turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2007, AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup. Target angka kematian balita (akaba) 23 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2015. Tahun 2007, akaba 34 per 1.000 kelahiran hidup.

Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, penurunan AKI dan akaba merupakan target MDGs yang menjadi tantangan besar. Beberapa keterlambatan, mulai dari pembuatan keputusan oleh keluarga, masalah transportasi sehingga terlambat tiba di fasilitas kesehatan, hingga terlambat mendapat tindakan dalam persalinan berisiko, masih menjadi masalah.

Direktur Bina Kesehatan Anak Kemenkes Kirana Pritasari memaparkan, 20 provinsi menjadi prioritas karena tingginya AKI dan akaba. Hal itu karena kendala infrastruktur, masalah pelayanan kesehatan, sumber daya manusia, dan kapasitas masyarakat. Menurut Kirana, selain daerah dengan AKI dan akaba tinggi, sebagian daerah dengan situasi kesehatan ibu dan anak baik juga diperkuat demi angka nasional perbaikan kesehatan ibu dan anak.

Untuk itu, kapasitas perawatan kesehatan ibu dan anak diperkuat. ”Di beberapa daerah yang sulit akses, dikembangkan layanan khusus. Di Papua dikembangkan layanan dokter terbang untuk melayani masyarakat di pedalaman,” ujar Kirana.

Pemerintah bekerja sama dengan beragam mitra untuk meningkatkan kualitas pelayanan kegawatdaruratan bagi ibu dan bayi baru lahir di 150 rumah sakit dengan pelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif dan di 300 puskesmas dan balai kesehatan masyarakat dengan pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar. (INE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com