Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Orang Protes di Konsulat China

Kompas.com - 12/05/2012, 02:27 WIB

Manila, Jumat - Ratusan warga Filipina berdemonstrasi di luar kantor Konsulat China di Manila, Jumat (11/5). Mereka menuduh Pemerintah China arogan terkait sengketa kedua negara memperebutkan wilayah Laut China Selatan.

Sambil mengibarkan bendera Filipina, pengunjuk rasa menuntut kapal-kapal China keluar dari Beting Scarborough yang diklaim Filipina sebagai wilayah mereka. Kedua negara telah menempatkan kapal masing-masing di wilayah itu sejak sengketa ini mencuat, lebih dari sebulan lalu.

”Protes kami ditujukan pada sikap sombong dan pendirian Pemerintah Beijing yang bersikap seperti pemilik tanah arogan, bahkan di rumah tetangganya,” kata pemimpin unjuk rasa, Loida Nicholas Lewis.

Dalam aksi damai yang diikuti sekitar 300 orang itu, mereka membawa poster bertuliskan ”China stop intimidasi atas Filipina”, ”Damai, bukan perang”, dan ”China, hentikan berburu di perairan Filipina”. Penyelenggara unjuk rasa mengatakan, aksi serupa juga dilakukan di kantor perwakilan China di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Kanada.

Aksi ini dijaga ketat aparat keamanan Filipina. Lebih dari 100 polisi disiagakan di sekitar Kedutaan Besar China. Ratusan polisi lain mengatur kerumunan massa. Polisi sempat mencegah seorang aktivis yang hendak membakar bendera China.

Sengketa teritorial ini berpusat di Beting (dangkalan) Scarborough, gugusan karang di Laut China Selatan, sekitar 230 kilometer dari Luzon, pulau terbesar di Filipina. Manila mengatakan, beting itu adalah wilayah mereka karena berada dalam zona ekonomi eksklusif.

Klaim ini bertubrukan dengan klaim China atas seluruh wilayah Laut China Selatan, yang diyakini memiliki kandungan minyak dan gas dalam jumlah besar. Padahal, wilayah ini diklaim lebih dekat dengan negara Asia lain. Daratan China terdekat dengan beting itu, menurut Angkatan Laut Filipina, terletak sekitar 1.200 kilometer sebelah barat laut Scarborough.

Di Beijing, beberapa orang mengadakan demonstrasi tandingan di depan kantor Kedutaan Besar Filipina. Namun, jumlah mereka kalah banyak dibandingkan polisi China.

Sehari sebelumnya, surat kabar China Daily milik pemerintah memberi peringatan bagi warga China untuk tidak bepergian ke Filipina. Warga China yang berada di Filipina diminta berhati-hati dan menjauhi lokasi unjuk rasa.

Secara resmi Pemerintah China, dan juga Taiwan, mendesak Manila bisa memastikan keselamatan para warga negara mereka di negeri itu.

Sementara itu, sejumlah kalangan di dalam negeri China meyakini sengketa seputar perairan dangkalan Scarborough bisa menguntungkan karena dapat mengalihkan isu dalam negeri. Apalagi, belakangan ini China tengah diguncang dua skandal, terkait mantan petinggi partai komunis Bo Xilai dan kisah pelarian aktivis tunanetra Cheng Guancheng.

(REUTERS/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com