Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2012, 18:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia menanggapi serius peristiwa kecelakaan Sukhoi Superjet 100 yang berisi 45 orang penumpang beberapa waktu lalu. Mulai malam ini dan esok hari, pemerintah Rusia menurunkan 40 ahli negeri tersebut yang akan didampingi 37 orang lainnya.

Demikian diungkapkan Yury Slyusar, Deputi Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia, Jumat (11/5/2012), di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. "Dua pesawat dari Rusia akan datang malam ini dan besok. Pesawat pertama, 40 ahli dari Rusia dan kedua ada 37 orang Rusia," ucapnya.

Sementara tim yang sudah terlebih dulu datang ke Jakarta berjumlah 15 orang yang terdiri dari pihak Kementerian dan United Aircraft Rusia. Mereka sudah melakukan koordinasi dengan instansi-instansi terkait.

"Tim yang datang kemarin sudah mulai kerja dan sudah beberapa kali bertemu dengan instansi terkait dan sudah mempersiapkan tindakan-tindakan bersama dalam beberapa hari ke depan," ujar Duta Besar Rusia, Alenxandrei Ivanov.

Seluruh tim nantinya akan membantu mengevakuasi dan mengindentifikasi korban, serta menginvestigasi penyebab kecelakaan pesawat Sukhoi. "Sesuai dengan prosedur yang berlaku panitia interogasi bisa bekerja selama 12 tahun. Kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk bisa menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang lebih cepat," pungkas Yury.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait musibah jatuhnya pesawat penumpang Sukhoi Superjet 100. Pada pembicaraan tersebut, Presiden Putin menyampaikan dua permintaan kepada Presiden Yudhoyono.

"Pertama, Presiden Putin meminta kerja sama dengan Indonesia untuk proses identifikasi forensik terhadap korban musibah tersebut, di mana Rusia juga memiliki ahli-ahli di bidang tersebut," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah kepada para wartawan, Kamis tengah malam.

Presiden Putin juga menawarkan kerja sama untuk mengirimkan pakar yang akan mengidentifikasi reruntuhan pesawat berpenumpang 47 orang tersebut. Menurut Faiza, Presiden Yudhoyono telah menyetujui dua permintaan tersebut. Bahkan, Kepala Negara telah menghubungi instansi-instansi terkait di Indonesia untuk segera merealisasikan kerja sama tersebut.

Kedua kedutaan besar, baik RI maupun Rusia, juga akan dihubungi untuk menindaklanjuti hal tersebut. "Presiden Yudhoyono meminta agar hal tersebut diinformasikan kepada pihak keluarga korban sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah," kata Faiza.

Pada kesempatan tersebut, kedua kepala negara juga saling menyampaikan dukacita yang mendalam atas musibah ini. Dari 47 penumpang, delapan di antaranya adalah warga Rusia.

Sebelumnya, Presiden Yudhoyono telah menginstruksikan agar musibah jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan RA 36801 itu diinvestigasi secara saksama. Secara terpisah, Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menyatakan telah membentuk sebuah komisi untuk menyelidiki penyebab musibah tersebut. Komisi ini dipimpin oleh Menteri Industri dan Perdagangan Rusia Yury Slyusar dan beranggotakan para pejabat dari Kementerian Luar Negeri dan United Aircraft Corporation.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

    Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

    Nasional
    KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

    KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

    Nasional
    Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

    Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

    Nasional
    SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

    SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

    Nasional
    Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

    Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

    Nasional
    Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

    Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

    Nasional
    Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

    Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

    Nasional
    TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

    TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

    Nasional
    Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

    Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

    Nasional
    Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

    Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

    Nasional
    Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

    Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

    Nasional
    TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

    TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

    Nasional
    KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

    KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

    Nasional
    Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

    Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

    Nasional
    Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

    Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com