JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Disaster and Victim Investigation (DVI) hingga kini masih menghimpun seluruh data dan rekam medis para korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Tim baru mengumpulkan data 20 korban dari 47 penumpang yang tercatat menaiki pesawat pabrikan Rusia tersebut.
Untuk mempercepat proses penghimpunan data, polisi meminta keluarga untuk segera mendatangi posko DVI dengan membawa sebanyak-banyaknya informasi, data, dan rekam medis korban.
"Saat ini sudah ada 20 keluarga korban yang memberikan data. Kami minta keluarga sesegera mungkin berikan data ante-mortem sebanyak-banyaknya," ungkap Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rudy Hadisampurno, Kamis (10/5/2012) di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Ia mengingatkan kembali bahwa pos pengumpulan rekam medis korban hanya ada di Halim. "Jadi, keluarga langsung saja menuju ke sini dan serahkan data-datanya," papar Rudy.
Data-data yang dikumpulkan yakni data medis, golongan darah, catatan sidik jari, berobat gigi, ciri-ciri khusus seperti memakai cincin, ataupun baju yang terakhir dipakainya. "Semakin banyak informasi yang diberikan akan semakin baik," kata Rudy.
Data-data yang termasuk data post-mortem (sebelum kematian) ini akan disamakan dengan data post-mortem (setelah kematian) yang ditemukan pada jenazah korban Sukhoi. Selain itu, tim DVI kini juga sedang mengumpulkan sampel DNA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.