JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian menyiapkan 50 mobil ambulans untuk mengevakuasi jenazah korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100. Semua mobil ambulans itu bersiaga di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Kepala Bidang Kedokteran Polisi Mabes Polri, Komisaris Besar Anton Castilani, menuturkan bahwa hingga kini kepolisian di Jakarta masih menunggu hasil pencarian tim SAR di Cidahu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Para korban yang ditemukan akan langsung dievakuasi melalui jalur udara.
"Kami masih menunggu hasil pencarian, kalau sudah ditemukan dan korban meninggal dunia akan langsung dibawa ke rumah sakit," ujar Anton, di bandara Halim Perdana Kusuma, Kamis (10/5/2012).
Korban meninggal dunia akan dievakuasi dengan menggunakan helikopter milik Badan SAR Nasional menuju bandara Halim. Setelah itu, akan langsung dilarikan ke RS Polri Sukanto untuk dilakukan otopsi.
Sementara itu jika korban ditemukan selamat, mereka akan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan sedini mungkin. Di bandara Halim sendiri, Polri sudah menyiagakan 50 unit ambulans yang bisa sewaktu-waktu membawa korban ke RS Polri.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 dengan nomor penerbangan RA36801 hilang kontak pada koordinat 06° 43' 08" Lintang Selatan dan 106° 43' 15" Bujur Timur. Koordinat itu diperkirakan dekat Cidahu, Gunung Salak.
Penerbangan yang dilakukan pesawat milik Rusia tersebut merupakan bagian dari demonstrasi penerbangan yang diselenggarakan oleh PT Trimargarekatama. Perusahaan tersebut merupakan agen yang memperkenalkan pesawat Sukhoi kepada perusahaan penerbangan di Indonesia.
Pesawat tersebut melakukan penerbangan sebanyak dua kali. Penerbangan pertama dari Halim Perdanakusuma menuju Pelabuhan Ratu pukul 12.00 WIB dengan penumpang pebisnis di bidang penerbangan.
Setelah terbang sekitar 35 hingga 45 menit, pesawat pun kembali ke Halim Perdanakusuma dalam kondisi selamat. Penerbangan kedua dilakukan pukul 14.12 WIB dengan mengangkut hampir 50 orang.
Delapan orang di antaranya merupakan awak pesawat warga Rusia. Penumpang lainnya dari media massa dan utusan perusahaan di bidang penerbangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.