Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Pelempar Sinyal Sukhoi Tidak Berfungsi

Kompas.com - 10/05/2012, 09:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo mengatakan, salah satu penyebab hilangnya kontak dengan pesawat Sukhoi Superjet 100 adalah tidak berfungsinya emergency locator transmitter  atau alat pelempar sinyal. Alat tersebut dibutuhkan untuk memancarkan sinyal radio agar lokasinya bisa diketahui sistem deteksi yang ada di setiap sistem penangkap sinyal terdekat.

"Di setiap penerbangan wajib memasang emergency locater transmitter (ELT). Informasi yang kami peroleh dari peswat Sukhoi memang di frekuensi 4,6 MHz, saya enggak ngerti kenapa itu tidak bekerja," ujarnya kepada wartawan di Terminal Kedatangan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Kamis (10/5/2012).

Daryatmo mengatakan, jika alat itu berfungsi,  kondisi terakhir pesawat setalah terjadinya crash air tentu dapat diketahui, dan pencarian akan lebih mudah. Pihak Badan SAR Nasional (Basarnas) juga telah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak yang memiliki sistem penangkap sinyal, tetapi tak juga menemukan hasil.

"Artinya, kalau memang ELT pada pesawat berfungsi, dan sistem penerima kami yang tidak baik, maka sistem penerima dari negara tetangga kita bisa menangkapnya.  Mereka nyatanya juga tidak," ujar Daryatmo.

Pesawat dengan nomor penerbangan RA 36801 tersebut diketahui hilang kontak dari menara pengawas pada pukul 14.33 WIB. Saat itu, diketahui terdapat 50  penumpang yang berada dalam pesawat yang terdiri dari 44 orang sipil, sementara 8 orang merupakan awak pesawat.

Pesawat yang didatangkan oleh PT Trimarga Rekatama tersebut melakukan demo flight dengan mengundang sekitar 100 undangan yang terdiri dari pebisnis yang bergerak di bidang penerbangan dan media massa. Hingga kini, Kementerian Perhubungan dan sejumlah pihak terkait, seperti Basarnas, TNI AD, TNI AU, dan Polisi tengah melakukan pencarian pesawat nahas tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com