Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Tumbuh 6,5 Persen Seharusnya Serap 2,92 Juta Naker

Kompas.com - 10/05/2012, 00:16 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi XI DPR RI, Kemal Azis Stamboel menilai pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi belum ideal mendorong penyerapan tenaga kerja. Ia menuturkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen pada tahun 2011 hanya menyerap 1,5 juta tenaga kerja tambahan.

"Padahal dalam target Pemerintah tahun lalu sebanyak 1 persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap 450 ribu tenaga kerja," sebut Kemal dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (9/5/2012).

Menurut data yang dilansir Badan Pusat Statistik, Kemal menyebutkan, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 120,4 juta orang pada Februari 2012. Ada pertambahan sebesar 1 juta orang dibanding Februari 2011.

Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2012 mencapai 112,8 juta orang, atau bertambah 1,5 juta orang dibanding Februari tahun lalu. Dan, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 6,32 persen, atau mengalami penurunan dibanding angka pada Februari 2011 sebesar 6,80 persen.

Harusnya, lanjut dia, bila ekonomi tumbuh 6,5 persen maka 2,92 juta tenaga kerja bisa terserap. Ditambah lagi, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Pemerintah punya target untuk menurunkan tingkat pengangguran terbukan sebesar 5-6 persen pada tahun 2014.

Oleh sebab itu, ia menyarankan agar pertumbuhan sektor-sektor yang mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak harus dipacu, seperti sektor pertanian dan industri manufaktur. Harus ada keberpihakan kebijakan dan anggaran yang lebih besar untuk membenahi infrastruktur pertanian sehingga irigasi semakin baik dan petani bisa bekerja lebih optimal.

"Selain itu agro industri harus juga dikembangkan secara serius. Kebijakan industri yang kondusif, listrik yang memadai dan infrastruktur untuk distribusi yang baik juga sangat penting untuk mencegah gejala deindustrialisasi yang semakin terlihat," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com