Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga TKI Korban Penembakan: Kami Ingin Keadilan

Kompas.com - 09/05/2012, 08:16 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com- Keluarga tiga tenaga kerja Indonesia korban penembakan Kepolisian Diraja Malaysia merindukan keadilan ditegakkan dalam penanganan kasus itu. Tuduhan perampokan dan melawan petugas sulit diterima begitu saja, tanpa bukti-bukti yang meyakinkan.

"Kami tidak percaya tiga orang itu merampok dan melawan petugas sampai kemudian ditembak mati. Mereka orang baik. Semoga ada keadilan," kata Wildan (48), seorang tenaga kerja Indonesia (TKI), saat ditemui wartawan Kompas Ilham Khoiri di rumah kontrakannya di Kampung Baru, Mambau, Seremban, Negeri Sembilan, Selasa (8/5/2012).

Wildan (48) adalah sepupu Abdul Kadir Jaelani (25) sekaligus paman Herman (34). Abdul Kadir, Herman, dan Mad Noor (28) merupakan tiga TKI asal asal Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menjadi korban penembakan Polisi Diraja Malaysia, 24 Maret lalu.

Menurut Pemerintah Malaysia, ketiga orang itu dipergoki saat mau merampok dan melawan petugas Kepolisian saat disergap, sehingga ditembak mati di kawasan Linggi, Negeri Sembilan.

Wildan masih sangat berduka atas meninggalnya dua kerabat dan satu temannya itu. Dia tidak percaya, ketiga orang yang dikenalnya itu berani merampok dan melawan petugas kepolisian. Selama ini, ketiga TKI itu berkelakuan baik, sopan, dan tidak pernah terlibat perbuatan kejahatan.

"Kami meminta keadilan seadil-adilnya. Kalau ketiganya benar-benar tidak bersalah, harus dibersihkan nama baiknya," katanya.

Istri Wildan, Mursinah (37), juga mengungkapkan, kerabatnya itu dokenal sebagai sosok pendiam dan berkelakuan baik. Kebetulan Abdul Kadir tinggal satu rumah bersaman Widan dan istrinya. "Dia tak pernah nyakiti hati kami," katanya.

Lim Kok Wi (45), majikan Abdul Kadir Jaelani selama bekerja di Malaysia, memberikan kesaksian serupa. Anak buahnya itu selama ini berkelakuan baik. "Dia bekerja merenovasi rumah. Selama beberapa tahun ini, tak pernah ada masalah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com