Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Polisi Kebal Hukum

Kompas.com - 08/05/2012, 21:34 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Berbagai pelanggaran oleh anggota Kepolisian Republik Indonesia yang tidak diproses hukum, mengesankan bahwa aparat keamanan itu kebal hukum.

Ini berbahaya, karena bisa memberi peluang aparat bersikap arogan, dan memperlemah penegakan hukum.

Penilaian itu disampaikan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) M Ridha Saleh, di sela-sela kunjungannya ke Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (8/5/2012).

Seperti dikabarkan, belakangan ini semakin marak perilaku anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang mempertontonkan arogansi di ruang publik. Hanya gara-gara masalah sepele, sebagian anggota aparat keamanan mengeluarkan senjata dan menganiaya orang lain, bahkan bentrok di antara mereka sendiri.

Menurut M Ridha Saleh, banyak kasus pelanggaran hukum oleh aparat keamanan, terutama kepolisian, yang tidak diproses hukum. Padahal, warga sipil yang dinilai terlibat ditangkap dan diproses hukum, dan beberapa kasus menyebabkan kematian warga.

Beberapa kasus itu, antara lain, kasus kerusuhan penolakan izin penambangan di Bima, NTB (tiga warga meninggal), protes kekerasan terhadap Polri di Buol, Sulawesi Tengah (delapan orang), demonstrasi di Sumber Minyak di Morowali, Sulawesi Tengah (dua meninggal), serta tahanan yang menggantung diri di Sijunjung, Sumatera Barat (dua orang meninggal).

"Hampir semua warga yang terkait dengan kasus kekerasan itu ditahan. Tetapi, polisi yang terlibat jarang diproses hukum. Ini mengesankan, ada impunitas (kekebalan hukum) terhadap kekerasan yg dilakukan Polri," katanya.

Kondisi itu menggambarkan Polri belum sungguh-sungguh membuka diri sebagai aparat sipil. Reformasi di tubuh Polri belum jalan. Reformasi di tubuh TNI sudah cukup berjalan, meski masih juga ada kasus pelanggaran hukum yang tidak diproses.

Untuk mengatasi masalah ini, Porli diharapkan mau membawa anggota yang melanggar hukum dalam proses pengadilan. Jangan lagi ada pembelaan yang berlebihan terhadap anggota yang menyalahi hukum.

Sidang etik di kepolisian juga bukan alasan untuk melindungi pelanggaran hukum. "Sidang etik jangan menjadi alat impunitas bagi anggota Polri. Polri harus benar-benar melakukan reformasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com