JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar diminta mempertimbangkan masukan dari para pengurus DPD tingkat II Kabupaten/Kota terkait penetapan calon presiden dari Partai Golkar untuk menghadapi Pemilu 2014. Penetapan tokoh internal menjadi capres dinilai mudah. Namun, harus dipertimbangkan bagaimana memenangkannya.
"Kalau menetapkan saja gampang. Tapi bagaimana memenangkan dia sebagai presiden," kata politisi Partai Golkar (PG) Yoris Raweyai saat dihubungi, Jumat ( 4/5/2012 ).
Yoris dimintai tanggapan keputusan DPP PG yang akan menetapkan Ketua Umum PG Aburizal Bakrie alias Ical sebagai capres dalam rapat pimpinan nasional pada Juni 2012. DPP PG tak akan membicarakan tokoh lain dalam penentuan capres.
Rencana itu langsung ditentang kader daerah. Saat ini, baru Ketua DPD II Banda Aceh Muntasir Hamid yang terbuka menentang percepatan rapimnas untuk menetapkan Ical sebagai capres. Menurut Muntasir, banyak pengurus DPD II yang juga bersikap sama namun belum mau bersuara.
Para pengurus DPD II, menurut Muntasir, meminta agar dilibatkan dalam penentuan capres. Sebaliknya, DPP menilai hanya DPD tingkat I yang memiliki hak suara. Adapun DPD II hanya sebagai peninjau.
Yoris mengingatkan DPP bahwa posisi DPD II sangat penting untuk pemenangan capres. "DPD II kan sebagai garda terdepan. Mereka yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Jadi harus diperhatikan juga aspirasinya. Ini sudah saya sampaikan dalam rapat kemarin," kata Yoris.
Selain aspirasi DPD II, anggota Komisi I DPR itu menambahkan, DPP juga harus memperhatikan aspirasi seluruh organisasi sayap PG. Dengan demikian, dukungan akan kuat.
Ketua DPP PG Hajriyanto Tohari mengaku tidak melihat ada pertentangan pengurus DPD II selain Muntasir. Begitu pula perihal pertentangan dari para senior PG terkait penetapan Ical sebagai capres.
"Setelah ada dinamika, komunikasi dengan senior sudah berjalan dengan baik. Secara internal, posisi pencapresan Pak Aburizal kuat sekali. Yang jadi perkerjaan bagaimana perluas radius dukungan," kata Hajriyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.