Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi BBM Rp 137 Triliun Bakal Terlampaui

Kompas.com - 04/05/2012, 15:37 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Besaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Rp 137,4 triliun yang dipatok dalam APBN-Perubahan 2012 akan terlewati. Pasalnya, besaran subsidi tersebut ditetapkan dengan asumsi Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 1.500 per liternya. "Itu dengan asumsi ada kenaikan Rp 1.500," sebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/5/2012).

Selain karena asumsi yang melekat pada besaran subsidi tersebut, Hatta menjelaskan kuota volume konsumsi BBM bersubsidi tahun ini bakal terlampaui. Kuota yang dipatok Pemerintah dalam APBN-P 2012 hanya 40 juta kiloliter.

Oleh sebab itu, lanjut dia, Pemerintah sekarang ini sedang berupaya melakukan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi melalui lima kebijakan. Salah satunya adalah melakukan konversi dari BBM ke bahan bakar gas.

Menurut Hatta, jika kebijakan tersebut dilakukan ditambah upaya menggunakan teknologi ramah lingkungan dan pengawasan dengan teknologi dalam jangka panjang maka Pemerintah bisa menghemat banyak. "Jangan tanya dulu berapa besarannya tapi angka yang kita targetkan tidak lebih dari 42 juta kiloliter," sebut Hatta.

Akan tetapi, sekalipun kebijakan pengendalian dilakukan, besaran subsidi BBM tetap akan membengkak dari yang dipatok Rp 137,4 triliun. Menurut Hatta, bila lima kebijakan diterapkan ditambah asumsi harga rata-rata minyak mentah (ICP) 119 dollar AS per barrel dan volume BBM mencapai 42 juta kilo liter maka subsidi BBM, LPG dan BBN akan melonjak menjadi Rp 234,2 triliun. "Listriknya tetap Rp 75 triliun tapi kita punya cadangan atau bantalan energi sebesar Rp 23 triliun," lanjut dia.

Meski diproyeksi membengkak, Pemerintah akan berusaha menjaga defisit APBN di angka 2,3 persen. "Nah ini semua sudah kita uraikan kalau itu terjadi maka kita masih tetap menjaga defisit 2,3 persen. Tapi, kebijakan tadi berjalan, di dalamnya termasuk penghematan dan semua APBN-P yang diputuskan kita jalankannya," pungkas Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com