Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katakan Cinta dengan Hewan Peliharaan

Kompas.com - 03/05/2012, 06:18 WIB

Benarkah  memelihara hewan pekerjaan sia-sia? Itu anggapan sebagian orang. Bagi “animal lover”, memelihara hewan lebih dari sekedar hobi menghibur. Ikatan yang terjalin dengan binatang memberikan banyak manfaat.

Katakanlah kuda yang terbukti  dapat menjadi obat mujarab penghilang stres. Muhammad Syukri, asal Aceh, menceritakan hubungan unik antara Rijal (51), seorang PNS yang bekerja di Pemkab Aceh Tengah, dengan kuda-kuda peliharaannya.

Motivasi awal Rijal memelihara kuda agar dia selalu berada di rumah tepat waktu alias tidak keluyuran sepulang kerja. Walhasil, dengan enam ekor kuda betina G-2 peranakan yang tinggi badannya sekitar 165 cm serta dua ekor anak kuda, dia memiliki rutinitas yang lebih bermanfaat.

Dalam interaksi selanjutnya, kuda-kuda itu telah membuat pikirannya lebih plong. Setiap kali melihat hewan-hewan tersebut, beban pekerjaan hilang dan kepenatan sirna dalam sekejap. “Mengurus kuda sangat asyik, membuat kita lupa waktu,” kata Rijal kepada Syukri yang menemuinya di istalnya yang bersih.

Syukri  memelihara seekor burung Beo yang diletakkan di depan rumah. Burung ini pandai menirukan suara manusia dan memahami kode tertentu. Setiap kali ada orang berdiri di depan pintu, burung berwarna hitam itu akan menyapa dengan ucapan “Assalamu’alaikum” lalu “masuk”.

Si Beo juga sudah menjadi jam weker buat Syukri sekeluarga yang selalu membangunkan mereka saat waktu Subuh tiba. “Berkat si Beo kami bisa bangun lebih cepat,” tulis Syukri.

Hubungan cinta antara hewan peliharaan dan pemiliknya juga dipastikan akan mengikat kedua makhluk tersebut untuk selalu bersama. Ikatan emosional tidak hanya terjadi pada anjing dan kucing, dua hewan jinak yang paling banyak dipelihara manusia. Bila Anda hendak memelihara kelinci, hubungan erat juga akan terjadi, seperti yang dialami oleh Hery Supriyanto.

Pria asal Malang ini menceritakan pengalamannya memelihara sepasang kelinci. Saat kedua kelinci tadi sudah besar, dia sangat mengenali pemiliknya. “Ketika saya lepas di halaman, kelinci itu akan menghampiri saya walaupun hanya memakai (kode) suara,” cerita Hery. Dia pun mengaku tidak tidak tega ketika akhirnya diminta menyembelih kelinci-kelinci itu menjelang keberangkatannya ke Jakarta untuk mencari kerja.

Kisah cinta juga terjadi antar sesama hewan, misalnya sepasang kucing yang awalnya grogi tapi kemudian menjadi pasangan serasi (baca tulisan “Ketika Chiko Bertemu Kitty”).

Selain kegembiraan, kisah sedih juga menghiasi interaksi manusia dan hewan, khususnya saat sang hewan menderita sakit, seperti pernah dialami Christie Damayanti, seorang arsitek yang tinggal Jakarta.

Christie pernah merasakan saat paling menyedihkan ketika anjing kesayangannya bernama Balki divonis menderita gagal ginjal. Balki lalu dibawa ke rumah sakit untuk dioperasi. Dia mengerang kesakitan sehingga membuat si empunya menangis sedih.

Setelah operasi, Balki harus menjalani rawat inap selama satu minggu. Selama masa perawatan, kondisinya berangsur pulih. Namun saat Christie berniat membawa anjing kesayangannya pulang, pihak rumah sakit memberitahunya lewat telepon bahwa Balki sudah mati.

 [ISKANDAR ZULKARNAEN]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com