Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Perajin Merupakan Pahlawan Kita

Kompas.com - 25/04/2012, 12:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan apresiasi atas peran perajin Indonesia saat membuka pameran kerajinan Indonesia Inacraft 2012 ke-14 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Rabu (25/4/2012).

Dalam sambutannya, Presiden juga menyatakan dirinya senang bisa bertemu kembali dengan perajin yang umumnya bergerak di usaha mikro, menegah yang merupakan pahlawan ekonomi Indonesia. "Senang bisa bertemu kembali dengan perajin yang umumnya bergerak di usaha mikro, menengah yang merupakan pahlawan ekonomi kita," ungkap Kepala Negara.

Tema pameran tahun ini adalah "From Small Village to Global Market".  Kesenian dari Kalimantan Barat ditampilkan sebagai ikon pameran. ”Hampir tiap tahun saya hadir dalam pembukaan Inacraft 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010. Tahun lalu saya absen, Wapres yang membuka. Alhamdulillah tahun ini saya kembali bersama-sama saudara,” kata Presiden.

”Saya bukan hanya datang, membuka dan memberikan sambutan, tapi juga melihat. Dan, alhamdulillah juga beli sebagian produk-produk Inacraft yang saudara pamerkan. Membeli ini sangat penting,” tambah Presiden.

Lebih lanjut Presiden Yudhoyono mengatakan, ada sejumlah hal yang mesti dikerjakan untuk mengembangkan dan mengelola industri kreatif termasuk handicraft agar terus berkembang.

Presiden berharap bisnis handicraft terus meningkat. Karena industri ini menjadi sumbangan yang sangat berarati bagi perekonomian Indonesia. Selain itu, kualitas produk diharapkan makin baik dan harus terus dijaga dan ditingkatkan.

Selanjutnya, Presiden menyatakan urusan permodalan harus mudah diakses. Dengan demikian usaha mikro, kecil dan menengah bisa berkembang. Kemudian, manajemen usaha para pelaku usaha harus bisa dikelola dengan baik.

Promosi dan pemasaran pun, harus dilaksanakan efektif. Pun penjualan sangat penting dan harus sukses. Selain itu, branding atau merek termasuk paten, dan hak kekayaan intelektual tidak boleh diabaikan.

”Produk kerajinan harus ramah lingkungan, bimbingan pemda (pemerintah daerah, dekranas (dewan kerajinan nasional), dekranasda (dewan kerajinan daerah). Jajaran BUMN (badan usaha milik negara), ASEPI (Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata) sangat penting. Dibutuhkan kebijakan dan regulasi yang tepat agar bisnis handicfraft berkembang dengan baik,” pesan SBY.

”Kita tahu apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan industri kreatif kita. Karena kita ingin lebih sukses lagi. Kalau angkanya sekarang sudah mencapai 800 juta dolar AS, atau Rp 7,5 triliun. Menuju 2015 harapannya sudah menembus 1,5 miliar dolar. Sangat mungkin industri kreatif kita bernilai 1 miliar dolar lebih,” sebutnya.

Inacraft diikuti 1.800 peserta perusahaan kerajinan dari seluruh Indonesia menempati 1.237 stan. Jumlah ini meningkat dibanding dengan jumlah peserta tahun lalu mencapai 1.650 perusahaan.

Disamping peserta Indonesia, terdapat pula beberapa perusahaan dari Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, Iran dan Jepang. Seperti tahun lalu jumlah pengunjung pameran lima hari ini diperkirakan bisa mencapai 250.000 orang. Di samping itu melalui online, terdapat sekitar 500 calon pembeli luar negeri yang telah menyatakan akan datang, mayoritas berasal dari Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Jepang , dan India.

Diperkirakan jumlah pembeli dari luar negeri yang akan mengunjungi pameran akan mencapai 1.000 orang lebih. Tahun lalu, 823 pembeli luar negeri datang dari 31 negara. Sementara itu, transaksi dagang diharapkan meningkat 10 persen lebih besar dari tahun lalu yang mencapai 8,2 juta dolar AS dan penjualan retail sebesar Rp 95 miliar lebih. (Srihandriatmo Malau)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com