JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, posisi wakil menteri energi dan sumber daya mineral sangat strategis. Orang kedua di Kementerian ESDM ini menangani hal-hal yang terkait pengelolaan mineral, minyak dan gas, dan lainnya.
Kendati demikian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum memutuskan pengganti almarhum Widjajono Partowidagdo, Wakil Menteri ESDM yang meninggal saat mendaki Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, Senin (23/4/2012).
"Belum sampai ke pembicaraan penggantian (wakil menteri ESDM)," kata Hatta singkat seusai santap pagi bersama Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Kosongnya posisi wakil menteri energi dan sumber daya mineral, kata Hatta, tak memengaruhi kinerja pemerintah. Hatta mengklaim bahwa pemerintah telah memiliki sistem.
Sementara itu, Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM A Tony Prasetiantono mengatakan, berpulangnya Widjajono menambah ketidakpastian dan tekanan dalam perekonomian Indonesia. Ketidakjelasan arah harga bahan bakar minyak bersubsidi telah menimbulkan ketidakpastian ekonomi dalam beberapa pekan terakhir.
Kredit konsumsi cenderung turun karena pelaku ekonomi cenderung menunggu harga BBM. Sikap ini menyebabkan hilangnya kesempatan mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena itu, pertumbuhan ekonomi 2012 bakal lebih rendah dari 6,5 persen seperti tahun lalu.
"Widjajono, dengan latar belakang akademik kuat dalam ekonomika perminyakan, selama enam bulan menjabat wakil menteri terbukti aksentuatif dan mampu menjadi 'bemper' pemerintah dalam diskusi publik," kata Tony dalam tulisannya "Dicekam Ketidakpastian" di harian Kompas, Senin.
Karena itu, kata Tony, kepergiannya diduga akan memperlemah kemampuan pemerintah menjelaskan dan meyakinkan publik seputar isu harga minyak dan konsekuensinya terhadap fiskal.
"Sulit membayangkan tugas ini dibebankan kepada Menteri ESDM Jero Wacik yang merupakan 'orang baru' di sana," kata Tony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.