Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen ESDM Dimakamkan di San Diego Hills

Kompas.com - 21/04/2012, 19:45 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah almarhum Widjadjono Partowidagdo menurut rencana akan dimakamkan di Pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat Minggu (22/4/2012). Hal ini diungkapkan sang istri Nina Sapti Triaswati saat ditemui wartawan Sabtu (21/4/2012) sore.

Dengan berbalut pakaian hitam bermotif bunga merah dan pasmina berwarna cokelat motif batik, Nina tampak tetap tabah menghadapi kematian suaminya. "Insya Allah besok kita bawa ke sana. Itu masih dipastikan jamnya, tapi diperkirakan setelah shalat dzuhur langsung berangkat," kata Nina.

Nina mengaku belum tahu kapan jenazah Wakil Menteri ESDM itu akan tiba di Jakarta. Ia juga belum mendapat kepastian dari pihak pejabat setempat yang membantu memulangkan jenazah sang suami.

"Sudah dievakuasi, tetapi bagaimananya saya belum tahu. Pak Surono (Kepala Pusat Vulkanologi Kementerian ESDM, Surono) mengatakan beritanya sudah diterima beliau tetapi belum ada kepastian," jelas Nina.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo meninggal dunia pada Sabtu (21/4/2012) di Nusa Tenggara Barat ketika mendaki Gunung Tambora. Saat ini, jenazah Widjajono tengah dibawa ke Denpasar untuk keperluan otopsi.

Rombongan Wakil Menteri ESDM itu berangkat dari Jakarta-Denpasar-Bima pada hari Jumat (20/4/2012). Rombongan langsung menuju Gunung Tambora. Rombongan Widjajono didampingi kru stasiun televisi nasional mendaki Gunung Tambora melalui jalur Doropeti. Rombongan sempat bermalam di Pos 3 Gunung Tambora.

Di tengah perjalanan, kondisi almarhum lemah sehingga pendakian dihentikan. Almarhum kemudian dibawa turun ke Pos 3 guna mendapat perawatan medis berupa bantuan pernafasan. Ketika perjalanan dari Pos 2 ke Pos 1, almarhum mengembuskan nafas terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

    Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

    [POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

    Nasional
    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Nasional
    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com