JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menilai, serangan bom molotov ke kantor lembaga swadaya masyarakat Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) yang dipimpinnya pada Sabtu (21/4/2012) dinihari, adalah sebuah teror.
"Ya itu sebuah bentuk teror terhadap gerakan yang memperjuangkan kepentingan rakyat jelata," kata Siti seperti dikutip Tribunnews, Sabtu. Menurut Siti, DKR adalah gerakan yang membela hak-hak rakyat di bidang kesehatan.
Ia membina DKR sejak tahun 2007. "Ketika saya menjadi Menkes," jelasnya.
Hingga saat ini, Siti mengaku belum mendapatkan informasi lengkap terkait penyerangan tersebut. "Saya belum mendapat informasi lengkap, yang jelas tidak ada korban," jelasnya.
Saat ditanyakan apakah ia berencana membawa kasus penyerangan kantor DKR tersebut ke penegak hukum, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini menilai tidak perlu. "Ah, tidak perlu," katanya.
Seperti diberitakan, kantor DKR yang terletak di Johar Baru, Jakarta, Pusat, dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal. Api membakar sebuah sofa di teras depan. Pengurs DKR berhasil memadamkan api.
Seorang penjual nasi goreng yang berjualan dekat kantor itu melihat dua orang lelaki berpakaian hitam naik sepeda motor matic berhenti di depan kantor. Seorang dari mereka terlihat masuk ke dalam kantor dan tak lama kemudian keluar lagi. Setelah itu, api terlihat berkobar. (Wily Widianto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.