Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Pertanyakan Prosedur Penangkapan JJR

Kompas.com - 14/04/2012, 22:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kebrutalan geng motor yang berujung pada tewasnya seorang anggota TNI AL, Kelasi Arifin, beberapa waktu lalu terus bergulir. Penangkapan tersangka pelaku pembunuhan, JJR (22), pada Senin (9/4/2012) lalu, diprotes pihak keluarga. 

"Apa yang dituduhkan Polda kepada anak saya adalah prematur. Terus ada bukti nyata bahwa waktu anak kami dibawa dari rumah, tidak ada barang bukti yang dibawa dari rumah," ujar Bessy Raja Ga, paman JJR kepada Kompas.com, Sabtu (14/4/2012). JJR, mahasiswa semester 6 di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta tersebut, kini mendekam di tahanan Mapolres Jakarta Utara.

Hal lain yang digugat pihak keluarga, JJR tidak didampingi pengacara atau keluarga saat proses berita acara pemeriksaan (BAP).  Menurut Bessy, BAP dilakukan hanya dilakukan berdua, Kasat Reskrim dan JJR di ruangannya.

"Kalau memang anak kami berbuat dalam tanda kutip yang dituduhkan polisi, pelaku, harusnya ada dong pelaku lain teman-temannya dia yang ikut ditangkap," lanjutnya.

Ia menceritakan sekitar pukul 21.00 WIB, JJR ditangkap di rumahnya yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari Mapolres Jakarta Utara. Saat itu, ada sekitar delapan orang petugas kepolisian yang menjemputnya. Pihak keluarga pun menemani JJR dibawa ke Polres hingga ia melakukan BAP diruangan Kasat Reskrim.

"Jadi entah percakapan apa dalam ruangan itu selama satu jam lebih, keluarnya adalah satu bentuk pernyataan tertulis bahwa dia pelaku. Kami tidak tahu itu berdasrkan hati nurani atau ada penekanan-penekanan khusus," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Kelasi Arifin menjadi korban pengeroyokan geng motor di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara pada Sabtu (31/3/2012) malam. Saat itu, sekelompok pemuda merasa tidak terima ditegur Arifin. Arifin pun dihajar habis-habisan. Ia akhirnya tewas dengan luka bacok di bagian punggung. Selain meringkus JJR, polisi juga memburu pelaku lain.

Polisi menduga, kasus di Pademangan itu berlanjut dengan aksi pembalasan pada 7 April 2012 di SPBU Shell, Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara. Puluhan pria yang mengendarai sepeda motor menyerang kelompok orang di Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam peristiwa ini, satu orang tewas yakni Soleh dan dua rekannya mengalami luka berat.

Kebrutalan berlanjut pada 8 April 2012 di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam peristiwa ini, empat orang mengalami luka bacok setelah diserang kelompok bersepeda motor yang mencoreng pipinya dengan cat warna putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com