Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Ambil Pelajaran dari Kasus Siti Fadilah

Kompas.com - 13/04/2012, 15:09 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron mengatakan, Kementerian Kesehatan mengambil pelajaran dari kasus dugaan korupsi yang membelit mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. Kemenkes terus membenahi mekanisme pengadaan barang dan jasa. Bahkan, kementerian yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedianingsih ini berupaya agar laporan keuangannya mendapatkan penilaian Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan.

"Proses keuangan itu clean dan transparan," kata Ali kepada para wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/4/2012).

Pembenahan ini memungkinkan agar tak ada lagi pejabat Kemenkes yang terlibat kasus korupsi. "Jangan sampai kita (bekerja) pagi, siang, malam, memikirkan rakyat, kemudian di akhir jabatan kita masuk penjara," tambah Ali.

Terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan untuk kejadian luar biasa tahun 2005 yang diduga melibatkan Siti, kata Ali, Kemenkes belum pernah menggelar rapat yang membahas hal ini. "Kita doakan Ibu Siti Fadilah tidak kena," katanya.

Saat ini, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution menyatakan, Badan Reserse dan Kriminal Polri masih terus menelusuri keterlibatan Siti Fadilah. "Kami akan gelar perkara dan mengevaluasi hasil persidangan. Jadi, perkara ini di penyidikan bisa saja enggak muncul, tetapi di persidangan ada data lainnya yang muncul," kata Saud dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (12/4/2012).

Dalam kasus senilai Rp 15.548.280.000 itu, ada sistem penunjukan langsung. Siti dalam posisinya sebagai Menkes waktu itu pernah mengarahkan penunjukan langsung untuk pengadaan alat kesehatan tersebut. Namun, Polri belum mengetahui apakah ia juga terlibat langsung dalam kasus itu. Oleh karena itu, Siti Fadilah belum dijadikan tersangka hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

    Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

    Nasional
    Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

    Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

    Nasional
    Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

    Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

    Nasional
    Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

    Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

    Nasional
    Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

    Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

    Nasional
    IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

    IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

    Nasional
    Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

    Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

    Nasional
    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    Nasional
    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Nasional
    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Nasional
    Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

    Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

    Nasional
    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Nasional
    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Nasional
    Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com