Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bahan Pokok Terus Naik

Kompas.com - 09/04/2012, 23:42 WIB
Regina Rukmorini

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com -  Harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Magelang dan Temanggung, Jawa Tengah, terus naik. Hal ini menyebabkan masyarakat konsumen dari kalangan rumah tangga dan pelaku usaha boga pengguna bahan pokok tersebut, terpaksa mengurangi konsumsi dan mengurangi margin keuntungan usaha.

Luluk, salah seorang pedagang bahan pokok di Pasar Kliwon, Kabupaten Temanggung, mengatakan, kenaikan harga terus terjadi pada minyak goreng curah, gula pasir, dan tepung terigu.

Sejak bulan Maret, harga minyak goreng curah yang sebelumnya di bawah Rp 10.000 per kilogram (kg), sekarang menjadi Rp 12.000 per kg. Harga gula pasir naik dari Rp 10.000 per kg menjadi Rp 11.000 per kg, dan dalam seminggu terakhir, harga tepung terigu naik dari Rp 7.000 per kg, menjadi Rp 7.500 per kg.

Menurut Luluk, kondisi ini menyebabkan daya beli masyarakat terus merosot. Seorang ibu rumah tangga yang biasanya membeli 5 kg gula, sekarang hanya membeli 2-3 kg gula saja.

Hal serupa juga diutarakan oleh Ny Bibit, pedagang di Pasar Borobudur, Kabupaten Magelang. Dia pun tidak mengerti kenapa penundaan kenaikan harga BBM tidak berpengaruh apa-apa, dan sebaliknya, harga gula pasir dan minyak goreng curah malah terus naik.

"Pihak pengepul bahkan menerangkan harga minyak goreng curah yang saat ini sudah mencapai Rp 12.000 per kg, diprediksi akan terus naik lebih mahal lagi," ujarnya.

Iput, manager sebuah rumah makan di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, mengatakan, sejak sebagian harga bahan pokok dan harga bahan-bahan pendukung lainnya mulai naik, pihaknya pun terpaksa menurunkan margin keuntungan hingga 10 persen dari biasanya.

Strategi ini sengaja ditempuh, agar pihaknya tidak perlu menaikkan harga makanan dan minuman, yang nantinya berpotensi menyebabkan kehilangan konsumen.

Selain itu, upaya lain yang dilakukan adalah mengganti bahan pokok yang dipakai dengan alternatif bahan lain.

"Jika biasanya menggunakan gula pasir berwarna coklat, maka saat ini saya mulai memakai gula pasir putih yang ditawarkan di pasar dengan harga lebih murah," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com