Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ana: Saya Cuma Buruh Tani, Sehari Dapat Rp 10.000

Kompas.com - 29/03/2012, 14:34 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com- Anah (47), warga Pangalengan, ditemui sedang duduk beristirahat di tengah kerumunan masyarakat yang berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Kamis (29/3/2012). Dia hanya bisa pasrah sewaktu ditanya mengenai dampak kenaikan harga BBM.

Ibu satu anak dan nenek empat cucu ini menghabiskan usianya sebagai buruh tani di perkebunan sayur dengan upah Rp 10.000 setiap hari. Dia bekerja setengah hari dari pagi hingga siang.
"Suami saya juga bekerja sebagai buruh tani," ujarnya.

Dengan upah minim seperti itu, Ana dan keluarganya harus pasrah dengan kondisinya. Harga kebutuhan yang terus meroket dan sulit dikejar dengan pendapatannya yang susah bertambah.

Oleh karena itu, dia hanya meminta pemerintah memikirkan baik-baik keputusannya untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Pasalnya, kondisinya bakal makin mengenaskan.

Sewaktu ditanya siapakah nama yang dia pilih sewaktu pemilu sebelumnya, sambil tersenyum malu, Ana berujar "Saya pilih pak SBY," katanya.

Dia beralasan, saat pemilu dia terbuai dengan janji pemberantasan kemiskinan yang didengungkan Partai Demokrat. Dia tidak menyatakan penyesalan karena semua sudah terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com