Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Capres: "Senyum" dan Bercerita tentang Sopir

Kompas.com - 27/03/2012, 01:55 WIB

Sebelum meninggalkan Indonesia, menuju ke China dan Korea Selatan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta media massa memberi tempat para tokoh yang ingin dan diinginkan maju dalam Pemilihan Umum Presiden 2014 nanti.

Beberapa nama sudah muncul lewat berita dan buku. Mari kita mulai tampilkan secara singkat mereka yang mudah dijangkau tanpa perjanjian untuk bertemu sebelumnya. Dua nama yang bisa dijangkau lewat handphone dan BBM (Blackberry Messenger) Senin (26/3) kemarin adalah Sri Mulyani dan Hatta Rajasa. Kedua tokoh ini telah muncul lewat buku yang dijajakan di berbagai toko buku, antara lain di Gramedia.

Kini sedang terpampang buku berjudul Sri Mulyani for President 2014 dan HR Harapan Rakyat. Tentang Sri Mulyani Indrawati (SMI), mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid, Wimar Witoelar, antara lain mengatakan, ”Tidak perlu ditanyakan, apakah SMI siap menjadi presiden RI 2014.”

”Yang menjadi pertanyaan dan tantangan sekarang, apakah pemilih kita, baik pemilih lama dan terutama pemilih baru, ingin memasang standar kualitas setinggi SMI. Harapan masyarakat yang belum masuk kubu politik pragmatis, nama SMI menjadi panggilan untuk sekali lagi mencoba mencapai reformasi kehidupan publik di Indonesia melalui cara yang demokratis dan damai,” ujar Wimar dalam pengantar buku itu.

Ketika ditanya lewat BBM, dari Washington, Amerika Serikat, Sri Mulyani hanya mengirimkan gambar simbol senyuman. Ia lebih suka bercerita tentang rumah nya di Gombong, Jawa Tengah. ”Itu rumah eyang saya. Dulu ketika saya masih kecil, setiap Lebaran diwajibkan datang ke sana,” ujarnya.

Dalam buku HR Harapan Rakyat, penulis Abdul Hakim, Tole Sutrisno, dan Bawono Kumoro antara lain mengatakan, ”Hatta Rajasa memiliki semua persyaratan untuk maju bersaing di pilpres. Di dalam buku itu juga dituliskan, ”Ia sudah lebih dari 12 tahun menjadi menteri sehingga tidak memerlukan waktu panjang dalam adaptasi di pemerintahan. Ia berlatar belakang teknik, kini mengomandoi ekonomi Indonesia, sesuatu yang luar biasa. Ia dikenal sebagai negosiator ulung, sering hadir sebagai icebreaker di tengah kebuntuan-kebuntuan politik nasional.”

Ketika didatangi di tempat tinggalnya di Jakarta Selatan, Hatta Rajasa sedang sakit flu dan sibuk memberi makan ikan koi yang dipelihara sejak ikan itu masih kecil. Ia tidak ikut SBY ke luar negeri karena harus jaga gawang di dalam negeri yang sedang ribut soal harga bahan bakar minyak (BBM).

Soal calon presiden, dia tidak mau membahasnya. Ia lebih suka cerita tentang kisah para pembantu rumah tangganya. ”Sopir saya sekarang sudah jadi sarjana dan jadi pegawai negeri sipil. Saya selalu bilang kepadanya, kalau kamu sopir jangan anakmu kelak jadi sopir,” ujarnya. (OSD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com