Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Gresik Tolak Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 26/03/2012, 10:56 WIB
Adi Sucipto

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com - Sekitar 200 orang dari Konggres Aliansi Serikat Buruh Indonesia dan Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia Gresik, Jawa Timur Senin (26/3/2012) berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Mereka juga menyerukan seluruh masyarakat bersatu menggagalkan kenaikan harga BBM.

Setelah berunjuk rasa di DPRD mereka menuju Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gresik. Mereka membentangkan poster, "Buruh Menolak Harga BBM, SBY Gagal Mensejahterakan Rakyat, BBM Melambung Rakyat Kembung DPR Jemblung, BBM Naik Upah Buruh Harus Naik, BBM Naik Rakyat Menjerit, Kebijakan SBY Menyengsarakan Rakyat".

Salah seorang pengunjuk rasa, Mujiono menyatakan, yang dibutuhkan rakyat adalah lapangan kerja seluas-luasnya, biaya pendidikan dan biaya kesehatan murah, dan upah yang layak. Kebijakan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) Rp 150.000 per bulan selama sembilan bulan sebagai kompensasi kenaikan harga BBM hanya pembodohan dan tidak mendidik.

"Itu sama saja membuat rakyat bermental pengemis," katanya. Kenaikan harga BBM yang direncanakan mulai 1 Aprilsebesar Rp 1.500-Rp 2.000 per liter akan memperburuk keadaan karena harga kebutuhan pokok naik. Kenaikan itu menyengsarakan juga menindas buruh karena upah minimum kabupaten Rp 1,257 juta per bulan tidak sebanding kenaikan harga BBM. "Kami menuntut UMK direvisi," tambah Mujiono.

Hakam, menambahkan alasan kenaikan harga BBM karena harga minyak internasional naik akibat adanya ketegangan di Timur Tengah tidak masuk akal. Kenaikan harga minyak internasional terkait ancaman Pemerintah Iran menutup Selat Hormuz sebagai jalur distribusi minyak terpenting di dunia.

Sebenarnya harga minyak internasional mengikuti harga minyak New York Mercantile Exchange (NYMEx) yang memperdagangkan hanya 30 persen minyak dunia. Harga minyak di NYMEx ditentukan spekulan internasional untuk kepentingan pribadi.

Indonesia bisa mencontoh sejumlah negara yang tidak serta merta mengikuti harga minyak versi NYMex dan bisa mengontrol sendiri minyaknya seperti Venezuela Rp 585 per liter, Iran Rp 1.287 per liter, dan Nigeria Rp 1.170 per liter. Indonesia punya 329 blok sumber migas dengan cadangan diperkirakan 250-300 miliar barel dan produksi 1 juta barel atau 159 liter per hari.

"Namun sayangnya 70 sampai 90 persen pengelolaan migas di Indonesia dikuasai perusahaan asing," kata Hakam.

Ketua DPRD Gresik, Zulfan Hasyim menyatakan pihaknya akan menyampaikan tuntutan buruh ke DPR RI dan pemerintah pusat. "Isi tuntutan ini akan kami kirim bersama tuntutan penolakan yang lain agar menjadi pertimbangan pusat mengambil kebijakan," ujar Zulfan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com