Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setuju BBM Naik, Golkar Tak Sesuai Jargon

Kompas.com - 26/03/2012, 07:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap Partai Golkar yang mendukung rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dikritik kadernya sendiri, Bambang Soesatyo. Dia menilai, sikap Golkar itu tak sesuai dengan jargon yang selalu dipakai selama ini.

Bambang mengaku menolak harga BBM dinaikkan karena bertentangan dengan aspirasi rakyat. "Saya tentu tidak ingin jargon 'suara Golkar suara rakyat' menjadi berubah," kata Bambang melalui pesan singkat, Senin (26/3/2012).

Bambang tak menyakini bahwa Golkar nantinya akan mendukung kenaikan harga BBM. Pasalnya, kata dia, Golkar saat ini tengah gencar-gencarnya merebut hati rakyat. Kenaikan harga BBM jelas akan melukai hati rakyat.

Meski demikian, sebagai anggota Fraksi Partai Golkar di parlemen, Bambang harus tunduk kepada keputusan partai. Anggota Komisi III itu mengaku akan melakukan penolakan melalui jalur informal bersama berbagai elemen masyarakat yang sependapat.

"Saya yakin masih banyak jalan untuk menutup kekurangan subsidi BBM tanpa menaikkan harga BBM. Kenaikan harga BBM akan membebani ekonomi rakyat dan berpotensi menimbulkan konflik sosial," pungkas pengurus Kadin itu.

Seperti diberitakan, rencana kenaikan harga BBM masih dibahas di parlemen. Keputusan terhadap besaran subsidi BBM dalam APBN-P 2012 nantinya akan menentukan naik tidaknya harga BBM bersubsidi. Seluruh partai politik oposisi ditambah Partai Keadilan Sejahtera (parpol koalisi) telah menolak kenaikan harga BBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com