DENPASAR.KOMPAS.com - Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali tidak ingin kecolongan lagi dengan tingkah laku narapidana Lapas Kelas II A Denpasar, yang sempat membuat onar akhir Februari lalu. Pada Hari Raya Nyepi ini, pengamanan diperketat hingga tiga kali lipat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Pelaksana Tugas Kalapas Kerobokan I Gusti Ngurah Wiratna mengatakan, petugas keamanan ditambah 3 kali lipat dibanding hari biasa. Bahkan, personel pengamanan Nyepi di lapas yang melebihi kapasitas ini akan didukung pula oleh polisi dan pecalang.
"Kami sudah berkoordinasi dengan aparat desa setempat. Bahkan sebelum kami datangi, aparat desa sudah mendatangi kami duluan untuk melakukan koordinasi,” ujar Wiratna. Pecalang dan polisi tersebut menjaga titik-titik yang dianggap rawan di luar lapas, sementara di dalam lapas tetap mengandalkan sipir LP Kerobokan yang jumlahnya mencapai 50 orang.
Terkait larangan menyalakan lampu saat malam Nyepi, pihak lapas telah berkoordinasi dengan aparat desa setempat bahwa lampu harus tetap menyala di kawasan rawan, seperti tembok pintu depan lapas. "Oleh pemuka adat diberikan dispensasi untuk titik-titik tertentu. Misalnya, lampu di atas tembok yang masih dibolehkan menyala,” jelas Wiratna.
Untuk masalah logistik selama Nyepi, Wiratna menuturkan bahwa aktivitas dapur di dalam lapas tetap berjalan seperti biasa sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.