Istana Dukung Pelibatan TNI Amankan Demo

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, Istana Kepresidenan mendukung pelibatan TNI dalam menangani unjuk rasa jika terjadi eskalasi. Julian mengatakan, obyek-obyek vital dan strategis harus tetap dijaga dan diamankan.

"Ada batasan-batasan tertentu di mana dipandang itu perlu," kata Julian kepada para wartawan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (22/3/2012).

Julian juga mengatakan, kondisi keamanan dan ketertiban harus menjadi prioritas. Aksi demo tak boleh menimbulkan dampak kerugian bagi masyarakat. "Tidak boleh ada chaos, kekacauan, dan ketidakteraturan di dalam ketertiban masyarakat," kata Julian.

Secara terpisah, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, TNI siap bekerja sama dengan Polri mengamankan unjuk rasa. "Kalau diminta polisi, kami siap," ujarnya.

Panglima mengatakan, UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI memungkinkan TNI membantu Polri.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal Timur Pradopo mengatakan, Polri akan melibatkan TNI dalam menangani unjuk rasa jika terjadi eskalasi. Namun, masyarakat diharapkan berunjuk rasa dengan damai, tertib, dan tidak bertindak anarkistis. Menurut Timur, unjuk rasa dapat saja dilakukan, tetapi jangan melanggar hukum.

"Kalau melanggar hukum, kami melakukan penegakan hukum," kata Timur di sela-sela Rapat Kerja Teknis Humas Polri di Jakarta.