Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Diminta Periksa Saksi Kunci Angie dan Koster

Kompas.com - 19/03/2012, 16:05 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hotman Paris, kuasa hukum terdakwa kasus suap proyek wisma atlet, Nazaruddin, mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa dua staf dari Angelina Sondakh dan I Wayan Koster yang menerima uang titipan dari dari Permai Grup, perusahaan milik Muhammad Nazaruddin.

Pasalnya, para staf anggota DPR RI itu yang diduga mengetahui kebenaran pemberian Rp 2 miliar dan Rp 3 miliar untuk atasan mereka. "Stafnya Koster. Itu orang sudah hilang. Di mana dia. Tapi sampai sekarang enggak di BAP sama penyidik. Angie juga begitu, katanya Yulianis, uang untuk Angie yang menerima Jefry namanya. Staf Angie. Itu apakah sampai sekarang sudah diperiksa KPK? Staf-stafnya itu yang harus diperiksa," kata Hotman di Jakarta, Senin (19/3/2012).

Menurut Hotman, jika dua orang tersebut tidak diperiksa, maka kemungkinan besar KPK sulit membuktikan aliran dana kepada Angie dan Koster. Terlebih lagi, dua orang tersebut sudah membantah berkali-kali keterangan Yulianis dalam persidangan kasus suap wisma atlet. "Kalau tidak diperiksa ya terputuslah jalur menuju keduanya. Koster saja sampai sekarang belum jadi tersangka," pungkas dia.

Seperti yang diketahui, keterangan soal dua staf Angie dan Koster ini terungkap dalam kesaksian mantan Wakil Direktur Keuangan PT Permai Grup Yulianis. Menurut Yulianis, uang yang diterima langsung oleh Koster itu diantarkan pegawai PT Permai Grup bernama Dewi, sedangkan uang yang diberikan melalui staf Koster diantarkan sopir Yulianis bernama Luthfi. Adapun Angie menerima melalui Jefry.

Yulianis mengatakan, uang untuk Koster tersebut satu paket dengan uang untuk Angelina Sondakh. PT Permai Grup mengeluarkan uang Rp 2 miliar dan Rp 3 miliar untuk Koster dan Angelina atas permintaan Mindo Rosalina Manulang. Pengeluaran uang itu atas seizin pemilik Permai Grup, Muhammad Nazaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Nasional
    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Nasional
    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

    Nasional
    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Nasional
    Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

    Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

    Nasional
    Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

    Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

    Nasional
    PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

    PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

    Nasional
    Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

    Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

    Nasional
    Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

    Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

    Nasional
    TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

    TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

    Nasional
    KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

    KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

    Nasional
    'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

    "Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

    Nasional
    Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

    Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

    Nasional
    Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

    Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

    Nasional
    PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

    PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com