Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Saya dan Keluarga Diancam

Kompas.com - 18/03/2012, 22:09 WIB
Hindra Liu

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengungkapkan curahan hatinya bahwa dirinya kerap menjadi sasaran tembak. SBY, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, mengatakan, banyak masyarakat yang mencaci makinya melalui pesan singkat yang dikirim ke Ibu Negara Ani Yudhoyono.

"Bahkan, ada yang mengancam keselamatan saya dan keluarga. Ada yang ingin menjatuhkan saya di jalan," kata SBY di hadapan para kader Partai Demokrat di kediamannya di Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Minggu (18/3/2012).

Turut hadir pada pertemuan tersebut, antara lain, Wakil Ketua Dewan Pembina PD Marzuki Alie, Ketua Umum DPP PD Anas Urbaningrum, Sekretaris Jenderal PD Edhie Baskoro, dan lainnya.

Presiden juga sempat curhat bahwa dirinya pernah diejek dan dihabisi oleh pers dan lawan politik pada 2005. Saat itu, sambungnya, dirinya dianggap ragu-ragu ketika hendak mengambil keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak. "Saya diejek dan dihabisi pers, politisi. Saya dikatakan ragu-ragu. Saya katakan, saya bukan ragu-ragu, tapi saya harus menghitung cermat berapa kenaikan BBM. Kalau naik, apa yang bisa pemerintah bantu. Saya juga berasal dari rakyat miskin," kata Presiden.

SBY mengatakan, tak ada Presiden yang dengan senang hati menaikkan harga BBM. SBY sempat mencontohkan beberapa Presiden yang juga pernah menaikkan harga BBM, yakni Presiden ke-1 RI Soekarno, Presiden ke-2 RI Soeharto, dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Presiden juga sempat menceritakan popularitasnya yang turun ketika menaikkan harga BBM pada 2008. Padahal, saat itu adalah satu tahun menjelang Pemilu 2009. Namun, sebagai kepala negara, sambungnya, dirinya harus berani mengambil risiko.

"Saudara-saudara, kalau saya ingin aman, Partai Demokrat tak ikut diserang, saya takkan naikkan BBM. Itu kalau saya menuruti subyektivitas. Tapi saudara-saudara, sebagai pemimpin, Presiden, saya harus ambil risiko. Dan, saya siap menghadapi tantangan. Yang penting niat saya baik, untuk menyelamatkan ekonomi kita, untuk kepentingan rakyat kita. Dan, tentunya segala sesuatu kita pikirkan masak-masak, termasuk mengatasi dampak dan memberikan bantuan kepada saudara kita yang memerlukan bantuan," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com