Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didemo, DPRD Sumenep Ikut Tolak Kenaikan BBM

Kompas.com - 14/03/2012, 20:21 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

SUMENEP, KOMPAS.com - Penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus berlangsung di beberapa daerah. Kali ini datang dari anggota DPRD Sumenep, Jawa Timur.

Dua anggota DPRD Sumenep resmi menandatangani surat pernyataan penolakan kenaikan bahan bakar minyak, yang rencananya akan naik pada 1 April mendatang. Kedua anggota tersebut adalah Faisal Muhlis dari Fraksi Partai Amanat Nasional dan Ali Munir dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Pimpinan dan anggota lain di DPRD tidak menandatangani surat perjanjian tersebut.

Penandatanganan kesepakatan tersebut terjadi setelah aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Sumenep menggelar aksi di depan kantor wakil rakyat di Jalan Trunojoyo itu, Rabu (14/03/2012). Mereka mengajak 45 anggota DPRD Sumenep untuk ikut menolak rencana kenaikan BBM karena dinilai akan semakin menyengsarakan rakyat miskin.

Zainullah, koordinator aksi unjuk rasa, mengatakan bahwa anggota dewan yang tidak menandatangani perjanjian tersebut sama saja ikut menyengsarakan rakyat. "Para wakil rakyat seharusnya mendukung rakyat karena mereka dipilih oleh rakyat, makan gaji dari uang rakyat. Jangan dukung kebijakan yang menyengsarakan rakyat," kata Zainullah.

BEM se-Sumenep kecewa kepada DPRD Sumenep karena hanya dua orang yang berani menyatakan sikap menolak kenaikan harga BBM. Itupun setelah keduanya didesak keluar dari kantornya. Demonstran mendesak masuk ke Gedung DPRD Sumenep untuk meminta semua anggota dewan menandatangani penolakan kenaikan BBM tersebut. Namun, aksi mereka dihalangi oleh polisi.

Sempat terjadi kericuhan saat petugas kepolisian mengalang-halangi pengunjuk rasa. Setelah bernegosiasi dengan polisi, akhirnya perwakilan BEM diperkenankan masuk ke Gedung DPRD Sumenep. Mahasiswa pun menyisir satu per satu ruangan fraksi dan komisi. Namun, tidak satu pun dari mereka yang berada di kantor. Yang ada hanya staf DPRD, yang bukan tujuan mereka.

Ali Munir, anggota F-PKB, mendukung langkah BEM Sumenep menolak kenaikan harga BBM. Ia berpendapat, jika harga BBM dinaikkan, maka daya beli masyarakat yang berada pada strata ekonomi miskin semakin rendah. "Mereka akan semakin kesulitan sebab harga kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya akan semakin mahal," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com