Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Pajak: Yang Kerja di Sini Bukan Nabi Semua

Kompas.com - 13/03/2012, 18:21 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany tampaknya gerah dengan sejumlah pemberitaan dan opini publik yang belakangan menyoroti kinerja perpajakan yang dinilai memiliki sistem yang koruptif. Ia menampik hal tersebut.

Menurutnya, Direktorat Jenderal Pajak justru bersyukur dengan adanya pengusutan oknum pegawai pajak yang diduga merugikan negara dan menguntungkan perusahaan wajib pajak. Fuad mengingatkan publik bahwa tak semua pegawai pajak melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Gayus Halomoan Tambunan dan Dhana Widyatmika.

"Yang namanya DW segala macam itu kan oknum. Jangan disamaratakan. Semua orang pajak baik-baik kok. Lihat tuh ada masjid, anak-anak kerjanya sangat militan dan itu yang saya ulang-ulang, jangan berasumsi bahwa yang kerja di sini nabi semua. Yang ciptakan malaikat itu kan Tuhan, saya enggak bisa ciptakan malaikat," tegas Fuad usai mengadakan rapat dengan Panja pemberantasan mafia pajak Komisi III di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (13/3/2012).

Menurutnya, ia selama ini telah membangun pengawasan internal dalam mengontrol dan mencegah terjadinya penyimpangan. Oleh karena itu masyarakat jangan sampai terus menggeneralisir kesalahan yang dilakukan sejumlah oknum. Dalam pengawasan ini, kata dia, Ditjen Pajak tak bekerja sendiri karena dibantu oleh PPATK dan KPK.

"Saya ciptakan sistem pengawasan sehingga kalau ada yang nakal bisa cepat tertangkap. Tetap jangan bilang enggak akan ada yang tertangkap, kalau ada yang tertangkap ya alhmadulillah dia tertangkap berarti sistem pengawasannya jalan. Kalau kita tidak bisa menangkap orang, kayak DW bisa tertangkap, ini kan PPATK, jadi satu, kita kerjasama semua. Kita juga tidak bisa kerjakan sendiri," tuturnya.

Fuad juga mengatakan pihaknya konsisten untuk membantu penegakan hukum atas oknum Ditjen Pajak yang melakukan korupsi. Oleh karena itu, ia meminta para penegak hukum juga membersihkan diri dari oknum yang bermain untuk menutupi kasus yang dilaporkan Ditjen Pajak.

"Upaya pemberantasan korupsi di negara ini bukan hanya di Ditjen Pajak karena yang namanya soal pajak tidak hanya berhenti di sini. Ini kan kalau ada pidana, kita bawa ke penegak hukum, di sana juga ada oknum-oknum, ini harus diberesin juga, jadi semua pihak diberesin pekerjaannya," tutur Fuad. 

Fuad juga mengimbau agar masyarakat tetap taat membayar pajak, tanpa terpengaruh pada adanya kasus-kasus yang dilakukan sejumlah oknum ini. Pajak, kata dia, penting untuk penerimaan negara. Jika semua pegawai pajak dianggap salah, menurutnya, tak mungkin Ditjen Pajak dapat memberikan pemasukan untuk keuangan negara sebesar Rp 742 triliun tahun lalu.

Selain itu dengan ramai bergulirnya kasus Dhana Widyatmika dan Ajib Hamdani, Fuad mengaku pihaknya tak mau dipusingkan dengan kasus tersebut. Hal ini karena sudah dibawa ke tangan penegak hukum dan ia menyerahkan sepenuhnya pada aturan hukum yang berjalan. Ia berharap kasus para oknum pegawai pajak ini tidak mengganggu penerimaan pajak negara.

"Kasus-kasus itu sudah ada yang mengurusi, kalau saya tidak buang waktu cuma untuk pikirin DW dan Ajib yang nakal-nakal itu. Itu ada yang mengurusi dari kejaksaan. Saya sudah bilang, masyarakat tidak boleh ini dijadikan alasan. Yang lakukan itu kan oknum, jadi tidak disamaratakan," pungkas Fuad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com