MESUJI, KOMPAS.com — Di tengah berlangsungnya konflik agraria antara warga yang menduduki kawasan Register 45 Mesuji dan perusahaan PT Silva Inhutani, ormas Front Pembela Islam (FPI) hadir di wilayah yang disengketakan. Kehadiran FPI ini diklaim sebagai upaya kemanusiaan.
”Kehadiran FPI di sini murni untuk kemanusiaan karena kami melihat kasus ini tidak tuntas-tuntas. Bagaimanapun mereka ini (warga yang menduduki Register 45) adalah juga manusia, sesama orang Indonesia, bukan orang asing yang bisa diusir begitu saja,” ujar Yusuf Ali, relawan FPI yang ditemui di Register 45 Mesuji, Jumat (2/3/2012).
Dia mengakui, sejak mencuatnya kasus Mesuji akhir tahun lalu, FPI konsisten mendampingi para warga di Register 45 yang menjadi korban penggusuran di tempat yang sama tahun lalu. ”Kalau mau digusur, harus ada solusinya. Hewan saja disediakan tempat khusus. Mengapa ini yang juga sesama manusia tidak?” ungkapnya.
Terkait maraknya sorotan negatif oleh publik dan media mengenai keberadaan FPI, ia mengatakan, media sering bertindak tidak adil. ”Kenapa yang disorot melulu hal-hal yang negatif? Kami juga banyak melakukan hal positif, misalnya kegiatan kemanusiaan saat tsunami Aceh dahulu, lalu di sini (Mesuji),” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.