Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benny: Usut Transaksi Tak Wajar Pihak Banggar

Kompas.com - 20/02/2012, 16:15 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) didesak segera menyelesaikan pengusutan transaksi tidak wajar yang melibatkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, khususnya pihak Badan Anggaran atau Banggar DPR. Desakan itu disampaikan Ketua Komisi III Benny K Harman saat rapat kerja dengan PPATK di Komplek DPR, Senin (20/2/2012).

Hadir Ketua PPATK M Yusuf, Wakil Ketua PPATK Agus Santoso dan jajarannya. Dalam rapat kerja itu terungkap PPATK tengah mengusut sekitar 2.000 transaksi tidak wajar yang melibatkan anggota Dewan. Mayoritas transaksi itu melibatkan pihak Banggar.

Benny mendesak KPK melanjutkan pengusutan itu hingga tuntas. Jika ditemukan transaksi mencurigakan, kata politisi Partai Demokrat itu, PPATK harus menyerahkan ke arapat penegak hukum untuk diselidiki ada tidaknya tindak pidana.

"Kenapa ini penting, mengingat saat ini ada semacam ketidakpercayaan publik terhadap lembaga Dewan. Informasi ini ikut memberi kontrubusi makin terpukurnya lembaga Dewan di mata publik," kata Benny.

"Kami tidak bermaksud untuk memproteksi Dewan. Tapi kami sangat mengharapkan proses analisis ini dilakukan dalam tempo yang tidak begitu lama dan diumumkan hasilnya kepada publik," pungkas Benny.

Dukungan sama disampaikan Ketua DPR Marzuki Alie. "Silahkan buka saja sesuai kewenangannya," kata Marzuki.

Yusuf mengatakan, pengusutan itu adalah inisiatif dari PPATK. Untuk saat ini, kata dia, belum ditemukan ada indikasi tindak pidana. Namun, transaksi itu dianggap menyimpang dari profil sebagai anggota Dewan.

Yusuf tak mau menjelaskan mengenai berapa jumlah anggota Dewan dan besaran transaksi. Ketika dimintai tanggapan desakan penuntasan dengan segera, Yusuf menjawab, "tanpa ada permintaan dari siapapun kita akan bekerja sesuai ketentuan perundang-undangan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com