Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Wapres Terpaksa Transit di Surabaya

Kompas.com - 20/02/2012, 15:59 WIB
Christoporus Wahyu Haryo P

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pesawat Khusus TNI AU Boeing 737-400 yang sedianya membawa Wakil Presiden Boediono dari Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma menuju Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, Senin sore (20/2/2012), terpaksa transit dan mendarat di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya.

Hal ini terjadi karena jarak pandang di Lanud Abdulrachman Saleh hanya 500 meter, kurang dari jarak aman pendaratan pesawat yang sekitar 3.000 meter.

"Pesawat transit di Bandara Juanda dulu karena jarak pandang di Malang hanya 500 meter dan tidak memungkinkan untuk melakukan pendaratan. Kita tunggu sampai cuaca di sana membaik," kata Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat, sesaat setelah mendarat di Bandara Juanda.

Pesawat yang membawa Wapres lepas landas dari Lanud Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 14.00. Pesawat dijadwalkan melakukan penerbangan langsung ke Malang selama 1 jam 20 menit.

Namun demikian, cuaca di Malang yang kurang memungkinkan bagi keselamatan penerbangan, membuat pesawat terpaksa transit di Juanda sekitar pukul 15.30.

Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Wapres sedianya akan berada dua hari, Senin-Selasa (20-21/2/2012), di Blitar dan Kediri, Jawa Timur. Di Blitar, Wapres akan bertemu kelompok swadaya masyarakat Program Nasional Pemberdaayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, penyuluh Keluarga Berencana, kader Pos Pelayanan Terpadu, petugas kesehatan, dan penerima kredit usaha rakyat. Wapres juga akan mengunjungi Rumah Sakit Daerah Mardi Waluyo untuk memberikan bantuan ambulan serta sarana prasarana kesehatan.

Sedangkan di Kediri, Wapres akan membuka Musyawarah Kerja Nasional Partai Persatuan Pembangunan. Turut mendampingi Wapres antara lain Ny Herawati Boediono dan Menteri Pendidikan M Nuh.

Sekitar pukul 15.50, pesawat Wapres kembali bersiap lepas landas dari Bandara Juanda karena cuaca di Malang diinformasikan membaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com