Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rutan Khusus KPK 70 Persen Siap

Kompas.com - 16/02/2012, 21:00 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan pembangunan rumah tahanan (rutan) khusus tahanan KPK. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, perkembangan pembangunan rutan yang berlokasi di lantai bawah tanah Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, itu sudah lebih dari 70 persen.

"Sudah 70-80 persen," kata Johan di Jakarta, Kamis (16/2/2012).

Menurut Johan, rutan khusus KPK itu terdiri atas tiga hingga empat sel yang dapat menampung sejumlah tahanan. Setiap sel, katanya, akan dilengkapi dengan fasilitas seadanya, seperti kasur dan meja kecil. "Lalu terali jeruji; dan kamar mandinya ada di luar," ujar Johan.

Selebihnya, Johan mengaku belum dapat mengungkap detail soal rutan tersebut. Adapun pembangunan rutan khusus KPK ini didasari Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.OT.01.01 tanggal 11 Januari 2012 yang mengizinkan pembentukan cabang rutan KPK.

Kebutuhan memiliki rutan ini sudah diajukan KPK ke Kemenkumham sejak Januari 2010, tepatnya setelah kasus sel mewah Arthalyta Suryani di Rumah Tahanan Pondok Bambu terungkap. Karena tidak memiliki rutan sendiri, selama ini KPK menitipkan tahanannya di rutan-rutan yang ada, sementara terpidana kasus korupsi disatukan dalam sel khusus di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur.

Sebelumnya Johan mengatakan, pengawasan terhadap rutan khusus tahanan KPK ini dikoordinasikan dengan Kementerian Hukum dan HAM selaku pihak yang berwenang. Rutan ini, kata Johan, bernama Rutan Salemba Cabang KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com