JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Angelina Sondakh, mengaku tidak mengetahui adanya pembagian uang pada saat Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung, Jawa Barat. Angelina membantah pernah ikut memasuk-masukan uang dalam amplop untuk diberikan ke ketua-ketua dewan pimpinan cabang terkait pemenangan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Hal itu diungkapkan Angelina saat menjawab pertanyaan terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (15/2/2012). Angelina menjadi saksi bagi Nazaruddin.
"Bersama-sama dengan saya, almarhum suami saudara saksi, kita amplopin uang untuk diberikan ke ketua-ketua DPC, mereka harus berikan suara ke Anas?" tanya Nazaruddin yang kemudian dijawab Angelina dengan kalimat bantahan.
"Itu tidak pernah," ucap Angelina yang biasa disapa Angie itu.
Mendengar jawaban Angie itu, Nazaruddin tampak tersenyum sinis sambil gelengkan kepala.
Selama ini Nazaruddin mengatakan ada gelontoran uang senilai Rp 30 miliar dan 5 juta dollar AS ke Kongres Partai Demokrat dari Permai Grup (perusahaan milik Nazaruddin). Dalam kongres itu, Anas terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup, Yulianis membenarkan adanya gelontoran uang ke Kongres itu. Yulianis lah yang membawa uang tersebut ke Bandung. Dalam kesaksiannya kali ini, Angelina juga mengaku tidak mengenal Yulianis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.