Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Papua Dukung Inisiatif Pemerintah

Kompas.com - 03/02/2012, 02:53 WIB

Jakarta, Kompas - Pemimpin gereja-gereja di Tanah Papua mendukung inisiatif pemerintah pusat untuk mencari solusi dan langkah terbaik bagi masalah Papua melalui dialog terbuka dengan rakyat Papua. Untuk berdialog, ada baiknya melibatkan sembilan unsur dalam masyarakat agar mencapai hasil maksimal.

”Semua pihak harus dimintai pendapat dan diajak bicara. Itu akan lebih baik,” kata Pater Dr Neles Tebay Pr dari Gereja Katolik Keuskupan Jayapura di kantor Imparsial Jakarta, Kamis (2/2).

Hari Rabu (1/2), sejumlah pastor/pendeta dari Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua telah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menyampaikan pernyataan menyangkut penyelesaian masalah Papua.

Menurut Neles Tebay, sembilan unsur tersebut adalah warga masyarakat asli Papua, masyarakat Indonesia lainnya yang berasal dari luar Papua, kepala daerah mulai dari bupati dan gubernur, Kepolisian Negara RI, TNI, perusahaan multinasional ataupun domestik, pemerintah pusat, para gerilyawan, dan orang-orang Papua yang hidup di luar negeri.

”Orang asli Papua sebagai pemilik tanah perlu dimintai pendapat. Di Papua juga banyak pendatang, ada paguyuban Batak, Manado, Sunda. Mereka juga harus dimintai pendapat,” kata Neles Tebay.

Menurut Ketua Sinode Gereja Injili di Indonesia sekaligus Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua Pendeta Lipiyus Biniluk, STh, masalah Papua berbeda dengan masalah di Aceh ataupun di Jawa. ”Masalahnya unik jadi harus diselesaikan secara unik juga,” kata Biniluk.

Peneliti Imparsial, Poengky Indarti, kemarin mengatakan, penunjukan Wakil Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Mayjen Moh Erwin Syafitri sebagai Panglima Kodam XVII/Cenderawasih menunjukkan masih kentalnya operasi intelijen di Papua.

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul membantah hal ini dengan mengatakan, mutasi ini adalah bagian dari tour of duty TNI. (EDN/lok/FER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com