Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja di Papua Dukung Dialog Damai

Kompas.com - 02/02/2012, 12:30 WIB
Ferry Santoso

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan gereja-gereja di tanah Papua mendukung inisiatif pemerintah pusat untuk mencari solusi dan langkah terbaik bagi masalah Papua melalui dialog terbuka dengan rakyat Papua.

Pimpinan gereja-gereja di tanah Papua siap bekerja sama dengan pribadi dan kelompok, serta lembaga-lembaga yang mendukung dialog antara pemerintah pusat dan rakyat Papua sebagai sarana penyelesaian masalah Papua.

Demikian diungkapkan Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua (PGGP) Pendeta Lipiyus Biniluk dalam jumpa pers di Impartial, di Jakarta, Kamis (2/2/2012).

"Saya sambut baik inisiatif presiden. Presiden langsung menugaskan wapres untuk menindaklanjuti dialok damai," kata Lipiyus. PGGP menyebut tahun 2012 sebagai tahun dialog Papua.

PGGP, lanjut Lipiyus, mendukung sepenuhnya kedua pihak, baik pemerintah maupun rakyat Papua, untuk berdialog. Dialog dapat dipersiapkan melalui Jaringan Damai Papua.

Jaringan Damai Papua mengusulkan sembilan aktor yang berpartisipasi dalam dialog damai Jakarta-Papua.

Dalam dialog diperlukan sikap terbuka, saling memahami, dan beriktikad baik dari semua aktor atau pihak untuk menjadikan Papua menjadi tanah damai sehingga kekerasan tidak terjadi dan pembangunan Papua dapat cepat diwujudkan.

Koordinator Jaringan Papua Damai, Neles Tebay, mengatakan, Jaringan Damai Papua mengidentifikasikan sembilan aktor dalam dialog damai.

Kesembilan aktor dalam dialog damai itu adalah orang asli Papua, orang luar Papua di Papua, polisi, tentara, pemerintah daerah, pemerintah pusat, perusahaan-perusahaan eksploitasi sumber daya alam, Organisasi Papua Merdeka dan Tentara Papua Merdeka, serta orang Papua di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com