Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Wartawan Amankan Pemberitaan soal Muhaimin

Kompas.com - 02/02/2012, 08:20 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Iskandar Pasojo alias Acos mengetahui serah terima commitment fee Rp 1,5 miliar dari pengusaha Dharnawati ke dua pejabat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Bahkan, Acos sempat berkoordinasi dengan teman wartawannya dua hari setelah KPK mencokok Dharnawati dan dua pejabat Kemennakertrans, yakni Nyoman Suisnaya dan Dadong Irbarelawan 25 Agustus 2011 lalu.

Hal ini terungkap dari rekaman pembicaraan Acos dan rekan wartawannya itu yang disadap penyidik KPK. Rekaman itu diputar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (1/2/2012) malam, saat Acos menjadi saksi untuk Nyoman, terdakwa kasus dugaan suap terkait program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) Transmigrasi.

"Betul itu teman, dia (Nyoman) yang diambil (ditangkap). Kita nunggu tiga jam waktu ke kantornya waktu ke Depnaker," kata Acos dalam rekaman itu.

"Padahal kalau dia (Nyoman) terima ke Bapak kemarin, tidak terjadi kaya gini kan?" ucap Acos lagi.

Saat ditanya maksud percakapannya ini, Acos terbata-bata menjawab. Menurut dia, percakapan itu sekadar obrolan biasa yang membicarakan peristiwa penangkapan tersebut. Acos mengatakan, rekan wartawannya itu pernah dibuat menunggu tiga jam oleh Nyoman di kantor Kemennakertrans. Menurut Acos, wartawan dalam pembicaraan itu adalah seorang pewarta di sebuah surat kabar cetak nasional.

"Pembicaraan saya dengan teman saya Pak, wartawan, salah seorang wartawan di Jakarta. Kalau saya manggilnya di kampung itu Manyo," katanya menjawab pertanyaan hakim Sudjatmiko.

Dalam rekaman yang diputar tersebut juga terungkap, ada upaya agar pemberitaan kasus dugaan suap PPID Kemennakertrans ini tidak menyeret Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar. Si wartawan juga tampak mengupayakan agar kasus ini tidak muncul di halaman satu surat kabarnya.

"Karena Depnaker itu lagi masang iklan ke kita. Muhaimin itu rajin masang iklan di kita bos, dia (Muhaimin) kan orangnya SBY," tutur wartawan itu seperti yang terdengar dalam rekaman.

Menurut wartawan itu, urusan mengamankan Muhaimin ini diambil alih wartawan lain, rekan kerjanya yang berninisial IS. "Imam Syukri lagi merapat ini bos, karena Imam orangnya Muhaimin, kita kan berbagi," ucap wartawan itu sebagaimana yang terdengar dalam rekaman.

Wartawan bernama Manyo itu pun meminta Acos berkoordinasi terus dengan IS. "Karena dia (IS) yang mantau itu, dia lagi merapat. Karena kalau menyangkut Menpora, ini kan aku yang ditugasin merapat. Kalau ini, lain. Dia itu langsung merapat, ngamanin kasus ini," kata wartawan tersebut.

Dalam kasus dugaan suap PPID ini, dua pejabat Kemennakertrans, I Nyoman Suisnaya dan Dadong Irbarelawan didakwa menerima suap Rp 1,5 miliar dari Dharnawati. Diduga, uang yang dibungkus dalam kardus durian itu adalah commitment fee terkait penetapan empat kabupaten di Papua sebagai daerah penerima dana PPID. Dalam dakwaan Nyoman disebutkan, uang suap itu untuk diberikan ke Muhaimin sebagai pinjaman tunjangan hari raya (THR).

Acos termasuk tokoh sentral kasus ini. Sejumlah saksi menyebut Acos bersama Ali Mudhori, Fauzi, dan Sindu Malik mengatur pemberian commitment fee tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

    CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

    Nasional
    PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

    PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

    Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

    Nasional
    Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

    Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

    Nasional
    Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

    Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

    Nasional
    Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

    Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

    Nasional
    Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

    Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

    Nasional
    Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

    Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

    Nasional
    CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

    CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

    Nasional
    Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

    Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

    Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

    Nasional
    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Nasional
    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Nasional
    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

    Nasional
    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com