Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Minta Cadar Yulianis Dibuka

Kompas.com - 25/01/2012, 09:53 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet, Muhammad Nazaruddin, meminta agar cadar yang menutup wajah saksi Yulianis dibuka selama persidangan berlangsung. Yulianis, mantan Wakil Direktur Keuangan PT Grup permai menjadi saksi bagi Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (25/1/2012).

"Maaf yang mulia, ini tidak pasti Yulianis atau bukan, karena Yulianis yang terdakwa kenal tidak pakai seperti ini," kata salah satu kuasa hukum Nazaruddin, Elza Syarief.

Kemudian ketua majelis hakim Pengadilan Tipikor yang menangani perkara ini, Dharmawati Ningsih, meminta Yulianis membuka cadarnya. "Apakah selama sidang bisa dilepas atau terikat syariat agama Anda?" kata Dharmawati.

Namun, Yulianis menolak membuka cadar yang telah dia gunakan sejak pertama kali menghadiri sidang kasus dugaan suap wisma atlet ini. "Tidak, saya tidak mau, kalau Pak Nazar mau lihat, saya bersedia di ruangan tertentu," katanya.

Sejak pertama kali menjadi saksi dalam kasus ini, tepatnya di sidang Mindo Rosalina Manulang, Yulianis yang dilindungi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) ini memang mengenakan cadar dan pakaian serba tertutup.

Yulianis salah satu saksi kunci dalam kasus ini. Dia yang menerima cek Rp 4,3 miliar dari Mohamad El Idris dan menyimpannya dalam brankas Grup Permai.

Yulianis juga mengetahui aliran uang di perusahaan tersebut dan memiliki akses ke tiga brankas Grup Permai. Pihak Nazaruddin mengatakan bahwa Yulianis adalah orang kepercayaan Anas Urbaningrum, salah satu pemilik Grup Permai selain Nazaruddin.

Karena Yulianis tidak bersedia membuka cadarnya, hakim Dharmawati memerintahkan jaksa, tim kuasa hukum, serta panitera menemani Yulianis dan Nazaruddin menuju sebuah ruangan di balik ruang sidang untuk membuka cadar di sana. Seusainya, Nazaruddin menyatakan bahwa saksi yang disumpah untuk dirinya itu benar Yulianis.

Adapun Nazaruddin didakwa menerima uang berupa cek senilai Rp 4,6 miliar dari Mindo Rosalina Manulang dan Mohamad El Idris terkait pemenangan PT Duta Graha Indah sebagai pelaksana proyek wisma atlet. Sebelum memasuki ruang sidang pagi ini, Nazaruddin mengaku sehat dan siap mendengarkan kesaksian Yulianis. "Siaplah, orang kita tidak ada urusannya," kata Nazaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

    Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

    Nasional
    PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

    PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com