Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandi Khatulistiwa di KRI Dewaruci

Kompas.com - 22/01/2012, 21:11 WIB
Edna C Pattisina

Penulis

SAMUDERA PASIFIK, KOMPAS.com -- Sudah menjadi tradisi setiap KRI yang melewati garis khatulistiwa pada koordinat 0 derajat akan diadakan ritual mandi khatulistiwa bagi personel yang belum pernah melaksanakannya.

Bagi mereka yang sudah pernah melaksanakan mandi khatulistiwa di KRI lain, tetap harus melakukannya kembali di KRI Dewaruci. Sebaliknya bagi yang telah melaksanakan mandi khatulistiwa di KRI Dewaruci, berlaku untuk seluruh KRI.

Inilah salah satu keunikan mandi khatulistiwa di KRI Dewaruci, selain mendapatkan sertifikat.

Minggu (22/1/2012), tepat tujuh hari pelayaran KRI Dewaruci, Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Haris Bima Bayusetyo mengadakan mandi khatulistiwa bagi para peserta muhibah. KRI Dewaruci diberangkatkan pada Minggu (15/1/2012) oleh Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Soeparno di Dermaga Ujung, Komando Armada RI Kawasan Timur di Surabaya, Jawa Timur.

Pada sore harinya, selepas shalat Magrib berjamaah, suara-suara dari para dewa-dewa sudah berkumandang keras melalui pengeras suara yang dipasang di tiap-tiap lorong dan sudut ruangan.

Terdapat 19 orang yang dijadwalkan pada 0 derajat akan melaksanakan mandi khatulistiwa, terdiri dari dua perwira berpangkat kapten yaitu Kapten Laut (E) Romsi Bakti Malios selaku Perwira Staf Intelejen (Pasintel) dan Kapten Laut (KH) Sapto Budiarso selaku Perwira Penerangan (Papen). Sedangkan bintara dan tamtama sebanyak 16 orang. Tidak ketinggalan dua wartawan Kompas TV, seorang wartawan Jawa Pos.

Tepat pukul 19.00, para "pelaut-pelaut muda yang kotor" sebutan bagi personel yang akan dibaptis, siap berpakaian dinas, menunggu di ruang anggota. Ketika acara dimulai satu persatu mereka diperintah merayap dilorong sampai tiga kali putaran dengan bisingnya suara para dewa dan banyaknya para punggawa yang menghadang di lorong-lorong, dilanjutkan dengan naik ke geladak. Orientasi ini dilaksanakan dengan gerakan merayap dengan tujuan agar lebih mengenal, menghafal kapal.

Mereka lalu dimandikan dengan air laut dan datanglah Dewa Neptunus sebagai penguasa kerajaan dasar laut. Dewa Neptunus melaporkan dan minta izin kepada komandan, Letkol Laut (P) Haris Bima Bayusetyo.

"Kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan ketika melewati garis khatulistiwa dan berlaku buat siapa saja yang ikut dalam pelayaran dan belum mempunyai sertifikat dari KRI Dewaruci" kata Haris.

Dini hari keesokan harinya, suara dewa-dewa dan tawa para punggawa sudah menghiasi kapal. Para pelaut-pelaut muda sudah siap untuk mengikuti ritual mandi khatulistiwa, seperti kegiatan malam sebelumnya, namun hanya mengenakan celana dalam saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com