Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemhuk dan HAM Inginkan Kerja Sama Rosa

Kompas.com - 12/01/2012, 23:08 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemhuk dan HAM) akan mengambil langkah pengamanan menyusul laporan adanya ancaman terhadap Mindo Rosalina Manulang, anak buah Muhammad Nazaruddin. Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengatakan, Rosa dapat diposisikan sebagai justice collaborator (pelaku yang bekerja sama) jika dia mau kooperatif.

"Setelah berkoordinasi dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), Kementerian Hukum dan HAM setuju mengambil langkah pengamanan, termasuk dengan membentuk rutan di KPK agar lebih aman," kata Denny kepada Kompas.com, Kamis (12/1/2012).

Dengan menempatkan Rosa sebagai justice collaborator, lanjut Denny, kasus yang melibatkan wanita itu dapat diungkap tuntas. Selanjutnya, Rosa bisa mendapatkan keringanan hukuman dengan mengungkapkan apa yang dia ketahui kepada KPK.

Rosa yang juga terpidana kasus suap wisma atlet SEA Games XXVI mengaku mendapat ancaman dari pihak Nazaruddin. Rosa mengaku diancam agar mengikuti arahan Nazaruddin saat bersaksi di perkara yang melilit mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu. Kuasa hukum Rosa, Muhammad Iskandar, mengatakan, kliennya juga diminta berbohong soal status kepemilikan PT Anugerah Nusantara, induk perusahaan Nazaruddin.

Rosa sedianya bersaksi pada sidang Nazaruddin, Rabu (11/1/2012). Namun, sidang terpaksa ditunda karena Nazaruddin mengaku sakit. Pekan lalu, sidang dengan agenda mendengarkan kesaksian Rosa itu juga ditunda karena hal yang sama.

Sebelumnya, Rosa berjanji akan mengungkap siapa sosok "ketua besar" yang ada dalam rekaman pembicaraannya dengan Angelina Sondakh. Sosok "ketua besar" itu dianggap dapat menjadi pintu masuk KPK dalam mengusut kasus pembangunan pusat olahraga di Hambalang, Jawa Barat.

Selain kasus wisma atlet SEA Games dan Hambalang, Rosa yang bekerja pada Nazaruddin sebagai Direktur Pemasaran PT Anak Negeri itu dianggap tahu banyak soal sepak terjang mantan atasannya tersebut. Rosa juga beberapa kali diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang melibatkan Neneng Sri Wahyuni, istri Nazaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com