Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Nilai Pemerintah Lamban Tangani Aceh

Kompas.com - 11/01/2012, 11:14 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menilai pemerintah sangat lamban menangani masalah di Aceh terutama terkait pilkada. Untuk itu, PDI-P mendesak pemerintah pusat cepat mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah Aceh.

Hal itu disampaikan Ketua Fraksi PDI-P Tjahjo Kumolo di komplek Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (11/1/2012), menyikapi gangguan keamanan pascapenembakan misterius dan penumbangan menara listrik di Aceh.

Tjahjo mengatakan, pihaknya meminta kepada pemerintah pusat untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) untuk mengatasi masalah Pilkada di Aceh. Seperti diketahui, berbagai pihak mengkaitkan peningkatan eskalasi teror di Aceh dengan tidak ikut sertanya partai pemenang Pilkada di Aceh yakni Parai Aceh dalam Pilgub.

Langkah cepat pemerintah, kata dia, diperlukan lantaran keadaan di Aceh sudah sangat meresahkan masyarakat. "Seminggu ini warga di kampung mulai kondisi darurat sipil. Keresahan masyarakat dan ancaman-ancaman rasa ketidakamanan semakin tinggi," kata dia.

Selain itu, lanjut Tjahjo, aparat intelijen baik dari Tentara Nasional Indonesia maupun Polri harus disinergikan. Pasalnya, kata anggota Komisi I itu, selama ini tidak ada koordinasi antar intelijen di lapangan.

"Yang penting pemerintah jangan menyelesaikan masalah Aceh seperti di Papua dengan membentuk Satgas. Cukuplah intelijen dikoordinasikan oleh Menkopolhukam. Jangan sampai Pilkada jadi pintu masuk menjadikan Aceh tidak aman lagi," pungkas Tjahjo.

Seperti diberitakan, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi telah menggugat Komisi Pemilihan Umum melalui Mahkamah Konstitusi terkait tahapan Pilkada Aceh. Harapannya, KPU membuka peluang pendaftaran kembali calon kepala daerah Aceh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com