SEMARANG, KOMPAS.com -- Perguruan tinggi, sebagai tempat dilahirkannya para kaum intelektual, seharusnya lebih peduli dengan persoalan bangsa. Akademisi maupun mahasiswa harus kembali menjadi corong kritik bagi bangsa, bukan justru hanyut dalam sistem yang penuh kepentingan politik.
Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat, mengungkapkan hal tersebut dalam refleksi akhir tahun yang diadakan oleh Universitas Diponegoro Semarang dan Harian Kompas di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/12/2011).
Menurut Komaruddin, ketika corong kritik kini semakin terbuka lebar, kaum intelektual justru tidak memanfaatkan hal itu. Peran universitas justru tergantikan oleh organisasi masyarakat dan lembaga nonpemerintah yang memiliki data-data yang lebih aktual dan akurat ketimbang data-data dari akademisi.
Komaruddin menyoroti bagaimana para lulusan universitas kini justru tidak memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi. Para lulusan universitas justru hanyut dalam sistem dan birokrasi yang penuh kepentingan politik dan korup.
Rustriningsih dalam kesempatan itu juga mengungkapkan bagaimana pemerintah membutuhkan peran universitas sebagai kontrol kebijakan pemerintah. Apalagi selama ini sejarah sudah membuktikan bagaimana universitas dan perguruan tinggi mendorong terjadinya perubahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.