Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sumi Buka Blokade

Kompas.com - 29/12/2011, 00:55 WIB
Samuel Oktora

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com — Desa Sumi, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, tak lagi mencekam, Rabu (28/12/2011). Sekitar pukul 16.00 Wita, warga setempat bersedia membuka blokade jalan yang mereka pasang.

"Semula warga Sumi menolak membongkar blokade. Setelah pertemuan dengan para tokoh masyarakat setempat, akhirnya mereka bersedia membuka blokade dengan syarat polisi tak lagi melakukan penyisiran dan penangkapan terhadap warga," kata Kepala Polsek Lambu, Inspektur Satu M Kosim, Rabu, di Bima.

Menyusul inside berdarah di Pelabuhan Sape, Sabtu (24/12/2011), warga Sumi langsung memblokade jalan ke desa mereka. Ada sekitar 54 titik yang dipasangi penghalang di badan jalan, di antaranya berupa batang pohon, bebatuan, pos-pos jaga, dan barang rongsokan.

Blokade dipasang sejauh 5 kilometer, dimulai dari Desa Melayu, Soro, Rato, hingga Sumi. Mobil dan truk sama sekali tak bisa lewat. Pihak luar dilarang masuk, terutama polisi dan media. Orang luar yang datang akan diperiksa secara berlapis. Mereka tak mengizinkan polisi masuk ke desa mereka guna mengantisipasi agar jangan sampai aparat melakukan penyisiran dan penangkapan terhadap warga.

Warga Sumi mengamuk dan memblokade jalan karena jatuh korban tiga jiwa dari desa itu, serta belasan orang luka-luka dalam insiden penembakan oleh aparat kepolisian terhadap warga yang berunjuk rasa di Pelabuhan Sape. Sebanyak 53 warga Sumi juga ditetapkan sebagai tersangka.

Sebelum penembakan terjadi, mereka telah memblokade Pelabuhan Sape pada 19-23 Desember 2011, hingga kemudian polisi melakukan pembubaran tanggal 24 Desember 2011 yang menelan korban jiwa. Warga Sumi memblokade pelabuhan agar Pemkab Bima segera mencabut izin eksplorasi tambang emas yang diberikan kepada PT Sumber Mineral Nusantara seluas 24.000 hektar pada tahun 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com