Warga Blokade Akses ke Desa Sumi

MATARAM, KOMPAS.com -- Warga Desa Sumi, di Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, masih memblokade akses masuk ke desa mereka, Selasa (27/12/2011). Warga memblokade jalan itu sejak peristiwa kekerasan dan penembakan yang dilakukan aparat kepolisian, Sabtu pekan lalu, di Pelabuhan Sape, Bima.

Dalam kejadian tersebut, tiga warga Sumi tewas, dan belasan lainnya luka-luka, antara lain akibat peluru nyasar.

Warga menolak keras pihak luar masuk ke desa mereka, terutama aparat kepolisian dan media. Warga banyak memasang perintang jalan, seperti dari batang pohon, barang rongsokan, batu-batu, tenda, meja kursi, pos-pos jaga, bahkan tiang beton, sehingga mobil tidak bisa melintas.

Penutupan jalan juga dilakukan dari Desa Melayu, yang jaraknya sekitar 5 kilometer dengan Desa Sumi.

Wartawan akhirnya diperbolehkan masuk untuk meliput setelah dilakukan negosiasi antara Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dengan tokoh masyarakat dan tokoh pemuda setempat. Anggota Komnas HAM Ridha Saleh bersama dengan Kepala Bagian Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Sriyana, Selasa (27/12/2011), turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan dan pengumpulan fakta pelanggaran HAM terkait peristiwa berdarah di Sape.