MESUJI, KOMPAS.com - Dikonfirmasi soal kejanggalan sebagian isi materi video yang sebelumnya diklaim sebagai "pembantaian di Mesuji," lembaga adat Megou Pak tidak bisa memberi penjelasan memuaskan.
Ketua Umum Megou Pak Wan Mauli ditemui di Mesuji, Minggu (18/12) mengakui, pihaknya tidak mengetahui persis soal bagaimana video "pembantaian di Mesuji" itu dibuat.
Seperti dirilis Associated Press beberapa waktu lalu, sebagian materi video yaitu pemenggalan kepala tidak terjadi di Indonesia, melainkan Thailand Selatan. Video yang ditampilkan di DPR inilah yang sebelumnya mengguncang publik karena dianggap sadis dan tidak bermartabat.
"Yang buat bukan kami. Kami tidak tahu. Begitu pula kalau ditanya soal berapa banyak yang mati. Tanyakan saja ke tim (advokasi). Kami, lembaga adat kan hanya memfasilitasi, bukan cari fakta," ujarnya ketika ditanya asal-usul video itu.
Lembaga adat Megou Pak adalah salah satu pihak yang sebelumnya menyampaikan soal dugaan "pembantaian warga Mesuji" bersama-sama korban lainnya di DPR RI beberapa waktu lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.