Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf Kepresidenan Teliti "Gunung Sejarah"

Kompas.com - 13/12/2011, 09:18 WIB

GARUT, KOMPAS.com — Tiga gunung di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dinyatakan dalam penelitian tim ahli geologi dan antropologi oleh Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam karena terdapat peninggalan bersejarah yang terkubur.

"Gunung Sadahurip, Haruman, dan Kaledong dinyatakan status quo, dalam arti sekarang ada dalam penelitian tim ahli kepresidenan," kata Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Garut, Warjita kepada wartawan, Minggu.

Gunung yang dinyatakan dalam penelitian tim ahli adalah Gunung Sadahurip yang terletak di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, yang sebelumnya dari hasil penelitian sementara diduga terdapat bangunan piramida seperti di Mesir.

Selanjutnya Gunung Haruman dan Kaledong di Kecamatan Kadungora, yang dinyatakan tim peneliti dari staf ahli kepresidenan diduga ada bangunan serupa seperti Gunung Sadahurip, yakni piramida. "Katanya dua gunung (Haruman dan Kaledong) itu pun diduga ada piramida," kata Warjita.

Status dinyatakan dalam penelitian tim ahli oleh staf kepresidenan tersebut, kata Warjita dinyatakan secara resmi sesuai surat staf ahli kepresidenan kepada Bupati Garut tertanggal 29 November 2011.

Meskipun sudah melayangkan surat dari staf kepresidenan kepada bupati, kata Warjita, tim ahli belum melakukan penelitian terhadap tiga gunung tersebut, kecuali pada penelitian sebelumnya sejak tahun 2008.

Alasan belum dilakukan penelitian selanjutnya dijelaskan Warjita karena tim ahli yang diperintahkan staf kepresidenan mengharapkan dan menunggu Pemerintah Kabupaten Garut dapat menghimpun sejarah dari tiga gunung tersebut.

"Sekarang belum ada penelitian, mereka mengharapkan dan menunggu kami dapat menghimpun historis dari ketiga gunung tersebut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com